Suara.com - Sumarna (33), pekerja olahan kayu ditemukan bersimbah darah di kawasan hutan Kilometer 7, Jalan Trans Timika-Paniai pada Kamis (21/11) siang. Dugaan sementara, Sumarna merupakan korban pembunuhan.
Kapolsek Kuala Kencana Iptu Hari Katang kepada Antara di Timika, Jumat (22/11/2019), mengatakan, saat ditemukan, korban mengalami banyak luka dari bagian mulut, jari hingga pinggang diduga akibat sabetan senjata tajam.
Dia menduga korban dibunuh oleh orang tak dikenal seusai menarik kayu olahan dari kamp penampungan menuju pinggir Jalan Trans Timika-Paniai.
"Jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup di sebuah kali kering dengan luka-luka di bagian mulut, kepala bagian belakang, pinggang, jari tangan akibat sabetan benda tajam. Dengan melihat luka-luka pada tubuh korban, dimungkinkan pelakunya berjumlah lebih dari satu orang," kata Hari.
Menurutnya, polisi baru mengetahui kejaian itu setelah keluarga melapor ke Polsek Kuala Kencana. Terkait penyelidikan kasus ini, polisi pun langsung menggali keterangan saksi terutama rekan-rekan korban yang bekerja sebagai sebagai buruh olahan kayu.
"Kami akan meminta keterangan saksi-saksi terutama rekan-rekan kerja korban. Pada saat kejadian itu, memang tidak ada rekan kerja korban yang mengetahui, tapi betapa pun sulitnya mengungkap kasus ini kami tetap berupaya maksimal," kata Hari.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sepeda motor rakitan milik korban di dekat posisi korban meninggal dunia. Barang-barang pribadi milik korban seperti sepatu, pakaian dan lain-lain tidak ada yang hilang.
Rohmat selaku kerabat dekat korban menuturkan bahwa almarhum Sumarna baru satu bulan tiba kembali di Timika setelah sebelumnya pulang kampung ke daerah Angsana, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
"Almarhum ini sebetulnya sudah cukup lama di Timika. Dia sudah empat kali ke Timika. Tapi beberapa waktu lalu dia pulang ke Pandeglang dan baru tiba kembali di Timika satu bulan lalu. Dia tinggal bersama saya di SP7. Isteri dan anaknya ada di Pandeglang," tutur Rohmat.
Baca Juga: Mayat Dicor di Musala, Bahar Sungkem ke Ibu usai Bunuh Ayah Pakai Linggis
Menurutnya, lokasi korban dibunuh sekitar 150 meter dari ruas Jalan Trans Timika-Paniai. Saat itu, korban baru saja mengantar kayu olahan ke pinggir jalan dengan menggunakan motor rakitan melalui jalan rel terbuat dari papan dari dalam kamp tempat penggergajian kayu.
"Kami punya dua kamp. Satu kamp di dekat jalan sekitar 100 meter. Lalu kamp satu lagi di dalam hutan sekitar 500-600 meter dari kamp pertama. Setelah korban menyimpan kayu di luar, dia masuk kembali. Di situlah dia dibunuh, kemungkinan besar dia dibacok dari arah belakang," jelas Rohmat.
Rohmat mengatakan sebelumnya tidak pernah ada permasalahan antara karyawan olah kayu dengan orang lain di sekitar itu.
"Kami sudah lama kerja di lokasi itu, sekitar tiga tahun. Tidak pernah ada yang datang melarang kami, aman-aman saja. Biasanya yang datang ke lokasi yaitu pemilik lahan yang tinggal di Jayanti," ujarnya.
Pihak keluarga mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus pembunuhan almarhum Sumarna kepada pihak kepolisian.
"Semoga pelakunya cepat tertangkap," kata Rohmat.
Berita Terkait
-
Lia Tewas Berlumur Darah, Bagian Kulit Mengelupas, Wajah Ada Lebam
-
Sakit Epilepsi Kambuh, Slamet Ditemukan Mengambang di Situ Pedongkelan
-
Ibu Mayat Remaja Keterbelakangan Mental di Cilacap Kerap Berperilaku Aneh
-
Tak Beridentitas, Mayat Wanita Terbungkus Seprai Gegerkan Makassar
-
Tertutup Plastik dan Diikat, Remaja Keterbelakangan Mental Dikubur di Rumah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil