Suara.com - Komisioner Kompolnas, Adrian Pulungan menyebut fenomena aksi terorisme yang belakangan menyasar kepada aparat kepolisian bukan merupakan hal yang baru.
Menurut Adrian, ancaman aksi bom bunuh diri merupakan risiko yang harus dihadapi aparat kepolisian karena kerap bersinggungan langsung dengan penindakan terhadap kelompok teroris.
"Kalau kami lihat kenapa polisi jadi sasaran, saya pikir itu konsekuensi logis karena polisi berhadapan langsung dengan masyarakat dalam bidang penindakan hukum," kata Adrian, dalam diskusi Menguji, Efektifitas, Program, deradikalisasi, di Jalan Kebin Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Adrian menyebut, tindakan aparat yang kerap mempersempit ruang gerak para terduga teroris justru mendapatkan balasan dengan pelaku teror untuk menjadikan polisi sebagai target. Maka, dia pun menilai, antisipasi terhadap aksi teror ini juga harus melibatkan semua pihak termasuk peran masyarakat untuk bisa melaporkan jika di lingkungannya mencurigai kegiatan dari warga pendatang.
"Kalau penanganan polisi enggak bisa sendiri," ujar Adrian.
Menurut Adrian, polisi masih tampaknya masih kesulitan untuk menelisik aksi teroris yang tidak dilakukan secara berkelompok. Sebab, kata dia, terduga teroris lone wolf kerap tak terdeteksi oleh aparat kepolisian.
"Itu mereka (polisi) ada Bhabinkamtibmas, tapi Bhabinkamtibmas tidak bisa mendeteksi indikasi lone wolf yang hanya terinsipirasi," kata Adrian.
Diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, beberapa pekan lalu. Aksi teror itu dilakukan seorang pemuda bernama Rabbial Muslim Nasution (24). Dari aksi peledakan itu, ada sebanyak enam orang mengalami luka-luka. Aksi bom diri yang dilakukan Rabbial ini termasuk dalam kategori lone wolf.
Terkait hal itu, Adrian pun menyebutkan teroris lone wolf ini kerap beraksi melakukan teror untuk merepresentasikan rasa kebenciannya kepada aparat hukum. Adrian pun meminta kepada lembaga pemerintah yang membidangi terorisme, turut membantu dalam menangkal aksi terorisme di Indonesia.
Baca Juga: Rabbial Muslim Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Pupuk Urea
"Tapi (teroris lone wolf) ini tujuannya mengungkapkan kebenciannya kepada Polri dalam penegakan hukum," ucap Adrian.
Tag
Berita Terkait
-
Polda Sumut: Kelompok Teror Bom Berusia Muda dan Aktif Komunikasi di Medsos
-
Setelah Polrestabes Medan, Rumah Ibadah Diduga Ikut jadi Target Aksi Teror
-
Haris Azhar Ungkap Alasan Polisi Kerap Alami Serangan Aksi Teror
-
Sejak 2010, Doktrin Kelompok Radikalis Kanan Pelaku Teror adalah Polisi
-
Soal Kasus Teror Bom di Medan, Maruf Minta RT/RW Ikut Tangkal Radikalisme
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!