Suara.com - Rana Elasmar, wanita berusia 31 tahun asal Sydney, Australia mengalami pemukulan saat sedang berada di kafe di Parramatta, Rabu (20/11/2019) malam. Serangan ini diduga disebabkan oleh sentimen negatif terhadap Islam.
Disadur dari 10daily.com.au, Rana Elasmar dipukul kepalanya oleh Stipe Lozina (41 tahun) saat sedang makan malam dengan teman-temannya. Insiden ini terekam kamera CCTV dan videonya menjadi viral.
Dalam video tersebut tampak Rana sedang duduk bersama dua temannya yang semuanya memakai hijab. Lalu seorang pria masuk ke kafe dan mulai berbicara singkat pada mereka.
Lozina kemudian menerjang meja, lalu memukul kepala dan wajah Rana 14 kali. Wanita yang sedang hamil 38 minggu ini berkali-kali dipukul kepalanya hingga jatuh ke tanah.
Saat Rana jatuh ke tanah, Lozina bahkan menginjak kepalanya dengan kaki. Pengunjung lain di kafe itu turun tangan dan berusaha menyingkirkan pelaku.
Rana Elasmar memberikan pernyataan melalui postingan di akun Facebook Rana Haidar yang diunggah pada Jumat (22/11/2019).
Ia mengatakan serangan itu "menunjukkan kurangnya kemanusiaan" bagi orang lain untuk melecehkan seseorang.
"Pria ini mengutarakan kebenciannya terhadap Muslim sebelum memukul saya. Dia memutuskan akan tetap melakukan pemukulan itu karena rasa bencinya meskipun dia tidak mengenal saya, atau agama saya," cerita Rana.
Rana sebagai Muslim yang lahir dan besar di Sydney, mengatakan dia sering mengalami pelecehan verbal dari warga Australia lainnya. Tetapi "tidak pernah menyangka" serangan fisik akan terjadi padanya.
Baca Juga: Stafsus Jokowi Dicibir Cuma Listpik, Istana: Kami Kangen Hiburan Fadli Zon
"Bagi saya, pelecehan verbal sudah terlalu banyak dan saya tahu komunitas Islam merasakan hal yang sama. Itu tidak Baik. Bagaimana seseorang merasa memiliki hak untuk menyalahkan manusia lain membuatku bingung," ucapnya.
Sementara itu, dilaporkan oleh abc.net.au, Minggu (24/11/2019), polisi sedang menyelidiki serangan bermotif rasial ini.
"Investigasi polisi kami masih dalam tahap awal tetapi tampaknya benar-benar acak dan tidak diprovokasi," kata inspektur polisi Parramatta, Lucas Sywenkyj.
Polisi telah menangkap Stipe Lozina, dia didakwa dengan penyerangan yang menyebabkan cedera dan penderitaan tubuh. Lozina akan disidang di Pengadilan Negeri Parramatta pada hari Kamis tapi menolak permohonan jaminannya.
Ada hampir 350 insiden yang dilaporkan ke Islamophobia Register Australia pada tahun 2016 dan 2017. Serangan itu juga menunjukkan pelaku menjadi lebih berani, dengan peningkatan serangan sebesar 30 persen di tempat-tempat yang dijaga oleh petugas keamanan.
Laporan Islamophobia di Australia yang dirilis tahun 2019 ini menunjukkan 60 persen serangan terjadi di depan umum pada tahun 2016 dan 2017.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud