Suara.com - Densus 88 Antiteror menangkap enam warga Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (30/11/2019) lalu. Mereka diduga terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana mengungkapkan dugaan warganya yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror ini terafiliasi dengan jaringan teroris JAD muncul dari hasil pantauan lapangan.
"Jadi selama ini mereka memang orang-orang yang diduga terafiliasi dengan kelompok JAD, Jamaah Ansharut Daulah," kata Nana Sudjana, Rabu (4/12/2019).
Pernyataannya dia perkuat dengan adanya fakta lapangan yang menyebutkan bahwa masih ada pergerakan, baik secara perorangan maupun kelompok yang berupaya menyebarkan paham radikal tersebut. Tidak hanya penyebaran yang tujuannya menghasut masyarakat untuk ikut bergabung dengan kelompok mereka. Aktivitas yang mengarah pada operasi teror juga masih terpantau di lapangan.
"Aktivitas semacam pelatihan-pelatihan semi militer," ujar dia.
Enam warga NTB dengan inisial MZ, OWR, AG, AS, IF dan RN, ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror terhitung sejak Jumat (29/11/2019) hingga Sabtu (30/11/2019). Namun penangkapan yang berlangsung kurang dari 24 jam tersebut, dilakukan di lokasi terpisah.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, banyak di antara mereka yang ditangkap di wilayah Kota Bima, seperti di Kelurahan Penatoi, Rontu, dan Penaraga. Lebih lanjut, terkait dengan kabar dan keberadaan enam warga yang kini berada dibawah penanganan Tim Densus 88 Antiteror tersebut, Nana enggan menyebutkannya.
Kapolda berdalih dengan meyakinkan kasus tersebut telah ditangani dan masih dalam proses pengembangan oleh Tim Densus 88 Antiteror.
"Nah ini hal-hal yang sensitif, jadi tidak bisa saya sampaikan, baiknya tanyakan ke Humas Mabes Polri. Tapi sampai saat ini masih dalam upaya pengembangan Densus," ucapnya. (Antara)
Baca Juga: Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Lampung Timur, Buku Jihad dan HP Disita
Berita Terkait
-
Waspada Teroris 2020, Serangan ke Pejabat Negara Bisa Terulang
-
Teror di Jembatan London, Banyak Warga Ditikam Lelaki Misterius
-
DPR Tuding Menag, Menkopolhukam dan Mendagri Tak Kompak Artikan Radikalisme
-
Eks Teroris Umar Patek: Jangan Cuma Belajar Islam dari Internet
-
Tiga Suporter Indonesia Ditangkap Polisi Malaysia, Polri: Bukan Teroris
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU