Suara.com - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan pihaknya tak menutup kemungkinan memasukkan lembaga anti korupsi ke dalam wacana amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Bamsoet mengatakan kekinian pihaknya terbuka atas segala masukan dari masyarakat.
Hal itu dikatakan Bamsoet usai menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia), di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). Menurut Bamsoet jika ada dorongan yang kuat dari masyarakat agar KPK dimasukkan kedalam amandemen UUD 1945 hal itu bisa saja dilakukan.
"Kalau desakan publik memang harus KPK masuk dalam UUD 1945 kenapa tidak?," kata Bamsoet.
Berkenaan dengan itu, Bamsoet menyampaikan bahwa kekinian pihaknya masih menampung segala masukan dan aspirasi dari masyarakat terkait wacana amandemen UUD 1945. Bamsoet mengatakan kalau pihaknya terbuka terhadap semua masukkan yang ada termasuk adanya keinginan agar KPK masuk dalam amandemen UUD 1945.
"Kita membuka ruang kepada siapapun yang memiliki aspirasi apalagi tugas-tugas KPK sangat penting bagi urat nadi ekonomi kita, maka manakala rakyat menghendaki agar KPK masuk dalam konstitusi kita buka pintunya lebar-lebar," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menilai lembaga antikorupsi penting dimasukkan ke dalam konstitusi. Menurut Saut hal itu lebih penting daripada wacana menambah periode masa jabatan presiden dan wakil presiden ke dalam amendemen UUD 1945.
Berita Terkait
-
LIVE STREAMING: KPK Gelar Razia Door to Door Mobil Penunggak Pajak
-
Selama Dipimpin Agus Cs, KPK Klaim Selamatkan Uang Negara Rp 63,9 Triliun
-
Ketua KPK Firli Ingin Indonesia Tak Lagi Peringati Hari Anti Korupsi
-
Hari Antikorupsi Sedunia, Jokowi Tak Datang ke KPK
-
Saut Situmorang Ingin Bertemu Firli Cs Jelaskan Medan Perang KPK
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Rismon Sianipar: Gibran Tak Punya Ijazah SMA, Penyetaraan Cacat Hukum, Ini Bukti Fatalnya
-
Usut Korupsi LNG Pertamina, KPK Periksa Eks Sekretaris Perusahaan Tajudin Noor
-
Eks Komisioner KPK: Tak Ada Keraguan Dugaan Ijazah Jokowi Palsu, Potensinya Besar
-
Sejumlah Daerah Papua Diguncang Gempa 6,6 Magnitudo, Masyarakat Diminta Waspada, Ada Susulan?
-
Prabowo Minta Tak Boleh Ada Aset Negara Mangkrak, Fasilitas Pemerintah Harus Dipakai untuk UMKM
-
Dugaan Mark-Up Gila-gilaan Proyek Warisan Jokowi: Biaya 3 Kali Lipat, Utang Rp2 Triliun Tiap Tahun
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Alarm Mahfud MD: IKN dan Whoosh Warisan Masalah Hukum, Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Masuk Sel Khusus One Man One Cell, Begini Hidup Ammar Zoni Selama Meringkuk di Lapas Nusakambangan
-
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, 35 Bangunan Liar di Gang Royal Diratakan Satpol PP Jakbar