Suara.com - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia meminta tidak ada sikap maupun pernyataan terburu-buru untuk mengubah sistem pemilihan kepala daerah dari langsung dipilih rakyat menjadi berpindah di parlemen melalui DPRD di masing-masing wilayah.
Hal itu dikatakan Doli sekaligus untuk meanggapi ucapan Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang mengajak generasi milenial agar pemilihan kepala daerah dikembalikan ke Parlemen pada saat acara MilenialFest.
"Kan begini, kami selalu mengatakan di Komisi II ini kita akan melakukan penyempurnaan terhadap semua sistem politik termasuk kepemiluan, salah satunya akan menjadi penting untuk kita evaluasi," ujar Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/12/2019).
"Apakah pelaksanaan Pemilu kemarin termasuk Pilkada kita harus evaluasi, jadi mulainya dengan evaluasi. Tapi kita tidak boleh buru-buru mengambil kesimpulan bahwa jawabannya adalah Pemilu tidak langsung itu yang pertama," Doli menambahkan.
Doli mengingatkan bahwa pemilihan secara langsung merupakan ikon dari masa reformasi. Untuk itu adanya pernyataan untuk mengubah sistem pemilihan kembali ke Parlemen secara terburu-buru, menurut Doli dapat mencederai demokrasi
"Rakyat sudah terbiasa sekarang memilih pemimpinnya secara langsung mereka terlibat, ini tidak mudah untuk mengembalikannya lagi. Saya kira kita tidak boleh buru-buru mengambil kesimpulan bahwa nanti akan kita arahkan ke tidak langsung. Bisa disebut mencederai demokrasi dan mencederai reformasi yang selama ini sudah kita laksanakan," jelas Doli.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bamsoet mengatakan bahwa untuk mencapai suatu jabatan memerlukan uang. Hal itu ia ungkapkan saat menyinggung soal pemilihan kepala daerah.
Menurut dia, pemilihan kepala daerah yang diadakan secara langsung berpotensi menimbulkan korupsi akibat biaya politik yang tinggi.
“Saya yakin korupsi tidak akan bisa hilang kalau biaya politik tetap tinggi. Untuk jadi gubernur, wali kota, bupati kalau pakai sistem sekarang ini jangan harap kita bisa berantas korupsi. Karena untuk memperoleh jabatan-jabatan itu diperlukan fulus,” ujar Bamsoet dalam acara MilenialFest di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Baca Juga: Jelang Pilkada Pandeglang, Vokalis Jamrud Klaim Dapat 70 Ribu KTP Dukungan
Bamsoet berujar bahwa hal itu menjadi jebakan untuk melanggengkan praktik tindak pidana korupai. Karena itu, menurut dia, jika ingin memberantas korupsi maka perlu keluar dari jebakan tersebut, yakni dengan memikirkan sistem pemilihan lainnya.
“Mau keluar enggak? Ubah sistem politik kita, kembalikan ke Parlemen. Ayo siapa yang bisa jawab ada ide enggak. Karena sistem politik yang kita pilih, sistem demokrasi yang kita putuskan hari ini adalah sistem pemilu langsung dan perlukan biaya tinggi,” kata Bamsoet di hadapan milenial.
Berita Terkait
-
PPATK Temukan Rekening Kasino, DPR: Ungkap Nama, Jangan Lempar Isu!
-
Tahu Kantor KPU Masih Sewa dan Tak Layak, Komisi II DPR RI Merasa Miris
-
Airlangga Tunjuk Bamsoet Jadi Waketum Golkar
-
Peneliti CSIS Sebut Alasan Pilkada Kembali Dipilih DPRD Lemah
-
Maruf Amin soal Munas Golkar: Sebelumnya Gegeran, Setelahnya Gergeran
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta