Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta menganggap pemberian penghargaan Adikarya Wisata kepada klub malam Colosseum memiliki maksud lain. Penghargaan ini disebut bertujuan dijadikan dalih agar Colosseum tak ditutup.
Ketua fraksi PDI-P di DPRD Jakarta Gembong Warsono menganggap dari awal Pemprov DKI tak ingin mengikuti rekomendasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) untuk menutup diskotek itu. Padahal, BNNP sudah menemukan adanya penyalahgunaan narkoba.
"Dengan pemberian penghargaan ini kan enggak mungkin ditutup. Logikanya kan gitu. Sementara rekomendasi dari BNNP kan tutup. Dengan pemberian penghargaan secara otomatis akan menghidari dari penutupan," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (18/12/2019).
Padahal kata Gembong, rekomendasi itu sudah lama diberikan oleh BNNP, atau tepatnya pada 10 Oktober lalu. Namun, Pemprov baru terlihat ada keinginan mengeksekusi anjuran dari BNNP itu setelah kasus penghargaan Colosseum ramai di publik.
"Itu kan bacanya sederhana. Rekomendasi ditutup, kemudian diberikan penghargaan. Kan ini niatnya sudah kelihatan," jelasnya.
Meski demikian, Gembong menyebut fraksinya akan menunggu Pemprov DKI untuk menindaklanjuti rekomendasi itu.
Menurutnya yang harus diutamakan adalah membuat tempat hiburan malam bebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Ya kita lihat lah. Bukan masalah yakin enggak yakin, tapi kita lihat saja perkembangan ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, Diskotek Colosseum belakangan menjadi sorotan karena mendapatkan penghargaan Adikarya Wisata dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meski belakangan sudah dibatalkan. Pasalnya telah ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba di klub malam itu.
Baca Juga: Bank DKI Beri Layanan Perbankan Syariah ke PP Muhammadiyah
Penemuan itu berdasarkan razia yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pada 7 September lalu. Hasilnya, BNNP mengamankan 34 orang yang positif menggunakan narkoba serta menyita 2.274 butir ekstasi.
Kepala BNNP DKI, Brigjen Tagam Sinaga mengatakan sudah memberikan pihak yang diamankam saat itu sudah ditindak. Selain itu BNNP DKI disebutnya juga sudah memberikan laporan hasil razia kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI pada 10 Oktober lalu.
"Kita temukan pengguna direhabilitasi kemudian kita sampaikan operasi kita kepada pimpinan kepada kepala BNN RI dan pemilik wilayah Pemprov DKI Jakarta," ujar Tagam saat dihubungi, Selasa (17/12/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global