Suara.com - Warga DKI Jakarta geram dengan banjir parah yang melanda ibu kota di awal 2020. Petisi untuk mencopot Anies Rasyid Baswedan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta kembali ramai menjadi perbincangan.
Petisi tersebut dibuat melalui laman daring change.org sejak 2018, namun kekinian kembali diserbu warganet bersamaan dengan bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan di DKI Jakarta.
Tercatat hingga Kamis (2/1/2020) siang pukul 12.58 WIB, sebanyak 183.432 orang telah menandatangani petisi tersebut.
Dalam keterangan yang dituliskan, petisi ini muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan warga terhadap pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Dia dinilai gagal mengurus DKI Jakarta.
Dalam petisi tersebut juga dibeberkan sejumlah kegagalan Anies ketika memimpin Jakarta.
Mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2018 yang membengkak, gaji fantastis Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) hingga layanan publik Jakarta yang belum maksimal.
Pembuat petisi itu juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri untuk mencopot Anies.
Sementara bila dilihat dari komentar terbaru, para warganet kembali mengungkap kekecewaan terhadap Anies yang disebut tidak bekerja secara maksimal.
"Ga becus sama sekali, menghambur-hamburkan kas DKI untuk program kerja yang ga jelas, mulut manis aja dan asal berargumen tanpa bisa dipertanggungjawabkan," tulis an***.
Baca Juga: Pintu Air di Jakarta Masih Berstatus Siaga 1, Tapi di Jaksel Sudah Siaga 4
"Pemimpin yang tidak bisa memberikan solusi dalam permasalahan sebaiknya mundur dari jabatannya," kata William Manu****.
"Tidak pernah memberikan solusi hanya janji dan puncaknya adalah kegagalan penanganan banjir di awal tahun 2020," terang @Gerard T****.
Sebelumnya, Anies pun sempat buka suara mengenai petisi ini pada Mei 2019 lalu. Ia menyebut setiap warga berhak menyuarakan aspirasinya.
"Setiap warga negara berhak menyampaikan, berhak mengkritik, dan kalau berada di ranah publik harus mau dikritik, bahkan dicaci maki pun harus biasa-biasa saja. Ya inilah wilayah publik. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang," ujar Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina