Suara.com - Warga kompleks IKPN, Bintaro, Jakarta Selatan yang terdampak banjir memilih mengungsi di Madrasah Jihadiyah, Kamis (2/1/2020).
Sebagian lainnya memilih bertahan di kediamananya masing-masing dengan alasan menjaga harta benda.
Lokasi pengungsian di Madrasah Jihadiyah tampak dipenuhi oleh anak-anak, balita hingga orang dewasa. Mereka beristirahat beralaskan karpet.
Arum (31), salah satu pengungsi di sana mengatakan, kebutuhan logistik seperti bahan makanan sudah terpenuhi. Namun, perlengkapan seperti popok, baju anak, hingga handuk masih minim.
"Yang dibutuhkan popok, baju anak kecil, selimut, handuk, karpet. Kalau logistik juga tapi sudah banyak yang kasih," kata Arum di lokasi, Kamis (2/01/2019).
Arum mengatakan, dia dan anaknya yang masih balita tinggal di dekat lokasi pengungsian. Air yang berasal dari Kali Pesanggrahan menggenangi rumahnya sejak Rabu (1/1/2020) dini hari.
"Iya ini sama anak saya satu masih kecil. Saya rumahnya pinggir kali di Madrasah juga jadi kena ke sini," sambungnya.
Arum berharap bantuan sandang segera datang. Sebab, hal tersebut kekinian menjadi kebutuhan yang paling penting.
"Saya di posko sejak kemarin pagi. Mudah-mudahan logistik seperti popok, baju anak, dan obat-obatan segera tiba," papar Arum.
Baca Juga: Terjebak Banjir, Keluarga Sempat Bingung Evakuasi Mendiang Chris Pattikawa
Kapolda Metro Jaya Komjen Gatot Eddy Pramono beserta jajarannya meninjau titik banjir yang menerjang kawasan Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020). Salah satunya, di kompleks IKPN, Bintaro, Jakarta Selatan.
Pantauan Suara.com di lokasi, Gatot menaiki perahu karet bersama Walikota Jakarta Selatan untuk meninjau komplek tersebut. Terlihat ketinggian air cukup bervariasi, mulai dari satu meter hingga dua meter.
"Tadi saya bersama sama Pak Walikota dan tim pencinta alam kita mutar di pemukiman warga kota melihat (air), masih ada yang tinggi 1,5 sampai dengan 2 meter lebih itu ketinggian air," kata Gatot di lokasi.
Berita Terkait
-
Ketinggian di Pintu Air Manggarai Capai 750 cm, Anies: Hampir Normal
-
Nikita Willy Berharap Banjir di Jakarta Cepat Selesai
-
Menteri PMK: Kalau Jakarta Tak Sanggup Atasi Banjir, Kami Tetapkan Darurat
-
Usai Diterjang Banjir, Warga Cipinang Melayu Ramai-ramai Bersihkan Rumah
-
KTP, Sertifikat Tanah dll Rusak karena Banjir? Restorasi Gratis di ANRI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera