Suara.com - Video Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuai protes dan diusir oleh korban kebakaran hutan di Kota Cobargo, New South Wales, viral di media sosial.
Disadur dari laman Reuters, Jumat (3/1/202o), kunjungan tersebut dilakukan Morrison pada Kamis (2/1).
Seorang korban menolak menjabat tangan Morrison sebagai ungkapan kekecewannya setelah sang pemimpin memilih berlibur ke Hawai ketika terjadi kebakaran hutan di malam Tahun Baru.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, Morrison mencoba meraih tangan korban dan berusaha menyampaikan permohonan maaf.
Sementara petugas kebakaran menjelaskan, pria itu telah kehilangan rumahnya ketika menyelamatkan rumah orang lain.
Adapun korban lainnya mengecam pemerintah Australia yang tetap menggelar pesta kembang api saat tahun baru, sementara api berkobar menuju arah selatan.
"Anda (Morrison) tidak memiliki pendukung di sini. Kamu idiot. Aku tidak melihat Kirribilli (kediaman Morrison) terbakar setelah pesta kembang api," ungkap seorang pria sembari mengusir sang perdana menteri.
Selepas mendapat protes dan pengusiran sedemikian rupa, Morrison memilih untuk meninggalkan korban dengan mobilnya.
Sementara itu, perempuan korban kebakaran lainnya menuntut Morrison untuk memberikan bantuan lebih untuk membantu sukarelawan pemadam kebakaran.
Baca Juga: Kemang Pratama Bekasi Banjir Parah, 6 Mobil dan 3 Motor Eko Patrio Terendam
"Ini tidak adil. Kami benar dilupakan di sini, Setiap kali ada banjir atayu kebakaran, kami tidak mendapatkan apa-apa," teriaknya.
Terkait protes yang dilayangkan korban kebakaran, Morrison mengklaim hal itu merupakan keluh kesah para korban.
"Saya hanya melihatnya sebagai rasai frustrasi, sakit hati kehilangan serta kemarahan orang-orang di sana tentang betapa ganasnya bencana ini," terang Morrison kepada awak media di Bairnsdale, Jumat.
Ia memahami protes tersebut dan berusaha akan memberikan dukungan secara maksimal kepada korban.
Untuk diketahui, Perdana Menteri Scott Morrison menang secara mengejutkan dalam pemilihan umum Mei lalu.
Pemerintahan di bawah kendali Morrison kerap disalahkan warga lantaran mendukung tambang batubara kontroversial yang direncanakan Grup Adani India, di Australia. Hal itu disebut kian memperburuk kondisi lingkungan di tengah efek perubahan iklim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres