Suara.com - Nasib nahas dialami warga Tamansari, Bandung bernama Enjo saat proses penggusuran oleh Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat. Alat vital Enjo dipukul oleh aparat hingga kakinya lumpuh sementara.
Enjo menceritakan, saat pihaknya melakukan penolakan terhadap penggusuran, ia dan rekannya dikeroyok oleh sekitar 10 orang aparat. Akibatnya, ia sendiri mendapatkan sejumlah luka di wajah dan badannya.
"Kami dikeroyok 10 atau lebih polisi yang dihajar habis2an sampai luka empat jahitan, dalamnya hampir setengah cm," ujar Enjo di kantor LBH Jakarta pada Kamis (16/1/2020).
Setelah terluka, ia dibawa ke ambulans untuk mendapatkan perawatan. Namun bukan obat yang ia dapat, justru represif dari aparat yang lebih parah.
Ia mengaku bagian alat vitalnya dihantam dengan keras menggunakan tabung oksigen. Ia kembali meringis kesakitan dan dibawa keluar ambulans.
"Saat saya diamankan di ambulans, saya direpresif lebih parah. Maaf, kemaluan saya dipukul pakai gas oksigen di ambulans. Saya ditarik, dikeluarkan dari mobil kayak bola pingpong saja," jelasnya.
Ketika dipukul, ia juga diancam oleh salah satu petugas. Akhirnya ia dibawa ke Polrestabes Bandung untuk mendapatkan perawatan dari tim medis.
"Mereka mengancam saya dengan bahasa Sunda yang kalau bahasa Indonesianya lu yang mau jadi jagoan di sini?" kata Enjo.
Cerita Enjo tak berakhir ketika dibawa ke rumah sakit. Pihak Inafis Polres Bandung disebutnya tak setuju Enjo dirawat di RS Bungsu, padahal dia harus segera dijahit di bagian wajahnya.
Baca Juga: Warga Tamansari Makin Terintimidasi, Ekskavator Mulai Diparkirkan
"Saya di sana malah diinterogasi dengan pelipis bercucuran darah."
Akhirnya, ia dibawa ke RS Bungsu dan dipindah lagi ke RS Bhayangkara dan mendapatkan jahitan di wajahnya. Menurut dokter, ia juga mengalami kelumpuhan sementara karena dihantam benda tumpul.
"Tanggal 12 sampai 28 masih normal, masih bisa jalan. Penyembuhannya juga tidak bisa diprediksi lama atau sebentar. Gimana saya bisa menafkahi keluarga kalau begini," ucapnya di atas kursi roda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Survei IPO: Kepuasan Publik ke Prabowo Naik Signifikan! Apa Rahasianya?
-
Tragis! JK Ditusuk Manusia Silver di Kolong Jembatan, Begini Kronologi dan Motifnya!
-
Kasus Eksploitasi Terapis Anak di Delta Spa Berbelok: Laporan Dicabut, Keluarga Tiba-tiba Menghilang
-
Bunuh Bos Agen Elpiji di Kebon Jeruk Gegara Utang, Adegan Sadis Pemilik Kontrakan Terkuak!
-
Polri Tetapkan 2 Petinggi BUMD Riau Tersangka Korupsi Blok Migas Langgak, Negara Rugi Rp33 Miliar
-
Viral Menkeu Purbaya Cueki Uluran Tangan Kepala Biro Kemenkeu, Netizen Heboh!
-
Bahlil Lahadalia Busung Lapar Sewaktu Kuliah, Apa Orang Dewasa Memang Bisa Mengalaminya?
-
Prabowo Instruksikan: Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Para Menteri! Ini Kata Fadli Zon
-
Survei Kabinet Prabowo: Amran-Purbaya Meroket, Bahlil dan Natalius Pigai Paling Buncit
-
Soeharto Pahlawan Nasional 2025? Kontroversi Mencuat, Fadli Zon Pegang Kunci