Suara.com - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni menilai, aksi demonstrasi warga Tanjung Priok di depan kantor Kementerian Hukum dan HAM merupakan murni gerakan masyarakat tanpa ada yang memobilisasi.
Pria yang dijuluki "Crazy Rich Tanjung Priok" ini mengatakan, unjuk rasa itu merupakan bentuk kegelisahan warga atas pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyebut banyak pelaku kriminal berasal dari wilayah Tanjung Priok.
"Unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Hukum dan HAM atas label Tanjung Priok penghasil kriminalitas, merupakan gambaran bentuk kegelisahan masyarakat. Saya yakin unjuk rasa itu murni pergerakan masyarakat tanpa apa pihak yang memobilisasi,” kata Ahmad Sahroni, Rabu (22/1/2020).
“Bukan hanya warga Priok, masyarakat manapun juga akan bergerak menyuarakan kritikannya bila daerah tempatnya lahir, tumbuh dan menetap dituding berlabel negatif.”
Sahroni juga menyayangkan sikap Yasonna yang ia nilai telah mendiskreditkan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sebab, Yasonna memperbandingkan Tanjung Priok dengan Menteng.
Menurut Sahroni, sebagai seorang menteri dan akademisi, Yasonna harus bisa lebih menjaga perkataan.
Wakil Ketua Komisi III itu berujar, daerah Tanjung Priok saat ini sudah mengalami perkembangan yang signifikan sehingga tidak lagi bisa disamakan dan dijuluki dengan hal berbau kriminalitas.
Perkembangan Tanjung Priok tersebut dikatakan Sahroni berdasarkan rujukan dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: Geruduk Kemenkumham, Warga Tanjung Priok Tuntut Yasonna Minta Maaf
"Pada masa lalu, Tanjung Priok memang lekat dengan julukan daerah slum dengan premanisme tinggi. Tetapi jangan lupa, sebuah daerah dapat berkembang menjadi lebih baik. Tanjung Priok misalnya, data BPS bahkan menunjukkan tingkat keamanan lebih baik dibandingkan dengan Menteng saat ini," kata Sahroni.
"Perekonomian di Tanjung Priok telah meningkat, salah satunya tampak dari sektor properti. Lagi-lagi data BPS terbaru menyebutkan Kecamatan Tanjung Priok saat ini memiliki tujuh komplek apartemen dan 18 kawasan elite.”
Sahroni mengatakan, jumlah itu hanya kalah dari Kecamatan Kelapa Gading yang memiliki 10 kompleks apartemen dan 45 kawasan elite dan Kecamatan Penjaringan memiliki 17 komplek Apartemen dan 61 kawasan elite.
"Logikanya sederhana saja, orang tidak akan mau berinvetasi kalau tidak aman dan yang tak kalah penting Pelabuhan Tanjung Priok menjadi barometer dan penopang perekonomian Indonesia," ujar Sahroni.
Untuk diketahui, warga Tanjung Priok memberikan ultimatum kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly agar menyampaikan permintaan maaf secara terbuka lantaran telah mendiskreditkan wilayah utara Jakarta itu sebagai lokasi miskin karena marak tindak kriminal.
Para pendemo ini memberikan waktu kepada Yasonna selama 2x24 jam untuk menarik ucapannya dan meminta maaf.
Berita Terkait
-
Dinilai Kecolongan soal Harun Masiku, PDIP Desak Yasonna Tegur Imigrasi
-
Gagal Ditemui, Warga Tanjung Priok Ancam Yasonna: 2x24 Jam Harus Minta Maaf
-
Warga Priok Marah ke Yasonna: Kami Dimiskinkan Sistem Pemerintahan Anda
-
Cewek Cantik Tanjung Priok Ajak Menkumham Yasonna Dangdutan
-
Dituduh Menghina, Yasonna Bertemu 15 Warga Tanjung Priok
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi