Suara.com - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Sularso, Jakarta Utara, mengakui satu pasien diduga atau suspect terjangkit virus corona.
Ketua Pokja infeksi emerging RSPI Pompini Agustina mengatakan, gejala sakit pasien tersebut sesuai dengan sejumlah kriteria wabah virus corona.
Selain itu, kata Pompini, pasien tersebut belum lama ini mengakui berada di lokasi awal virus itu muncul, yakni China.
"Gejala demam kemudian ada gejala respirasi, dan terjadi setelah 14 hari berkunjung ke wilayah terjangkit. Itu sesuai pedoman WHO," kata Pompini di RSIP Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2020).
Pompini menyatakan, pasien tersebut masih dirawat dan statusnya baru dicurigai terjangkit virus corona. Status suspect dikenakan kepada pasien itu sebagai bentuk kewaspadaan.
Kekinian, sampel pasien tersebut telah diserahkan kepada Kementerian Kesehatan RI untuk diperiksa secara komprehensif.
“Hasilnya mungkin ada dua atau tiga hari ke depan. Kami ambil sampel dari dahak yang ada pada hidung serta tenggorokan pasien,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan China Li Bin mengatakan ada lebih dari 2.200 orang yang terindikasi melakukan kontak dengan pasien.
Lebih dari 700 sudah dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi, sementara sisanya masih menjalani pemantauan.
Baca Juga: Pakar Sebut Virus Corona China Adalah Hasil Mutasi, Lebih Berbahaya kah?
"Kami melihat adanya kemungkinan virus bermutasi dan menyebar lebih jauh," ujar Li Bin, sembari mengatakan risiko penularan meningkat jelang Tahun Baru Imlek.
Gejala virus corona yang menyebabkan pneumonia ini antara lain demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
Pihak kesehatan berpendapat bahwa wabah akibat virus Corona ini berkaitan dengan pasar makanan laut di Wuhan. Tetapi, beberapa pasien baru mau menghindari pasar ini setelah didiagnosis dengan virus Corona.
Sekarang ini belum tersedia vaksin untuk jenis virus Corona baru. Tetapi, perlu diwaspadai kalau gejalanya meliputi demam, kesulitan bernapas dan infiltrat pneumonik di paru-paru.
Berita Terkait
-
Pakar Sebut Virus Corona China Adalah Hasil Mutasi, Lebih Berbahaya kah?
-
Wabah Virus Corona dari China, Ini Ciri Orang yang Berisiko Terinfeksi!
-
Jurus Gubernur Khofifah Tangkal Virus Corona Masuk ke Jawa Timur
-
Bertambah Lagi, Korban Tewas Virus Corona di China Jadi 25 Orang
-
RSUP Sanglah Bali Ungkap Rawat 3 Pasien Suspect Virus Corona
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik