Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengkritik pengangkatan Yudian Wahyudi sebagai kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta itu dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala BPIP, Rabu (5/2/2020).
Tengku Zulkarnain menyebut Yudian Wahyudi pernah menjadi promotor disertasi doktor yang membahas tentang seks di luar nikah. Ia mengungkapkan bahwa disertasi tersebut pernah dipersoalkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak hanya itu, Tengku Zul juga mengungkit pelarangan cadar bagi mahasiswa UIN saat Yudian menjadi rektor di sana.
Hal tersebut disampaikan Tengku Zul dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Jumat (7/2/2020).
"Prof Yudian Wahyudi diangkat Jokowi menjadi Ketua BPIP. Bagaimana mungkin promotor disertasi doktor tentang bolehnya seks di luar nikah yang pernah ditegur keras oleh MUI Pusat, dan pernah melarang cadar di UIN Yogya digaji besar untuk mengajari Pancasila?" cuit Tengku Zulkarnain.
Ia juga melampirkan tautan berita dari JPNN.com yang menjabarkan lima alasan MUI menolak disertasi mahasiswa UIN tersebut.
Pantauan Suara.com, cuitan Tengku Zul itu telah mendapatkan 215 retweet dan 727 likes hingga Jumat malam.
Untuk diketahui, Yudian Wahyudi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rabu (5/2/2020) pukul 15.00 WIB. Ia menggantikan posisi pelaksana tugas (Plt) Kepala BPIP Hariyono.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Perusahaan Perakit iPhone Kini Produksi Masker
Penunjukan Yudian Wahyudi sebagai kepala BPIP itu atas dasar ajaran nilai-nilai Pancasila yang ia berikan di kampusnya, salah satunya dengan membentuk Pusat Studi Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang II UIN Suka Sahiron Syamsuddin. Ia mengungkapkan, Jokowi secara langsung menunjuk Yudian sebagai kepala BPIP yang baru.
Adapun pertimbangan yang dijadikan penetapan Yudian sebagai kepala BPIP adalah Pusat Studi Pancasila dan bela negara yang sudah berjalan dengan baik.
"Melalui Pusat Studi Pancasila yang kami miliki, kami sering mengadakan seminar dan workshop," jelas Sahiron pada HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Rabu.
Di samping itu, Yudian, kata Sahiro, memiliki segudang argumentasi bahwa Indonesia harus mempertahankan ideologi Pancasila, baik alasan agama maupun alasan sekuler, terutama alasan-alasan keagamaan yang sangat dalam. Sebab, terdapat berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia.
Dengan jabatan baru sang profesor, ia berharap Yudian amanah dan berhasil dalam membina ideologi pancasila.
Berita Terkait
-
Yudian Wahyudi Dilantik Jadi Kepala BPIP, UIN Suka Jogja Jaring Rektor Baru
-
Dilantik Jokowi Sebagai Kepala BPIP, Rektor UIN Jogja Akan Setia Pada UUD
-
Dilantik Jadi Kepala BPIP Hari Ini, Rektor UIN Jogja Banjir Ucapan Selamat
-
Tanggapi Perusakan Musala, Tengku Zul Sindir Syafii Maarif
-
BPIP Dukung Polisi Usut Tuntas Kasus Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan