Suara.com - Putra dari Kiai Haji Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid menceritakan keinginan sang ayah untuk mengkhatamkan Al Quran sebelum meninggal.
Ipang mengungkapkan keinginan Gus Sholah menghabiskan 3 juz dalam semalam beberapa hari sebelum meninggal.
Hal ini disampaikan Ipang, dalam postingan yang diunggah pada Senin (10/2/2020).
"Malam itu, diruang Rawat Intensif khusus jantung, sekitar 5 hari sebelum Bapak wafat, Bapak malam-malam minta diputarkan juz 27 melalui ipod yang diletakkan di samping bantal tidur Bapak. Beliau mau mengaji," cerita Ipang melalui akun Instagram pribadinya, @ipangwahid.
Walaupun kondisi agak lemah dan tiduran, Gus Sholah tetap bersikeras ingin mengaji dengan dibantu alunan murotal.
"Selesai mengaji, beliau kita minta untuk istirahat. Beliau setuju. Lalu berubah pikiran. Minta permen pedes," tutur Ipang.
Gus Sholah kemudian meminta untuk melanjutkan mengaji juz selanjutnya, juz 28 dan 29.
Keluarga awalnya melarang karena menurut mereka Gus Sholah butuh istirahat. Namun jawaban adik Gus Dur ini membuat keluarga luluh.
"Awalnya kita melarang karena Bapak butuh istirahat. Tapi ya namanya gen Wahid, pasti keukeuh surekeuh. Kita tanya kenapa? Beliau bilang, 'Saya mau buruan khatam. Malam ini 27, 28, 29. Besok 30. Selesai.' Seakan ada target waktu yang dikejar," ujar Ipang.
Baca Juga: Daftar Film Oscar 2020 yang Bisa Kamu Tonton di Netflix
Namun niat Gus Sholah untuk menyelesaikan membaca Al Quran tidak terwujud. Sebelum sempat khatam Al Quran, Gus Sholah wafat.
Ipang bercerita, "Rupanya, besok itu, adalah Hari Terakhir Bapak sebelum beliau dioperasi. Jumat pagi bapak dioperasi. Sempat sadar sebentar, lalu hilang kesadaran dan wafat".
"Karena Bapak tahu bahwa Bapak berkejaran dengan waktu. Itulah ‘ganjaran’ untuk mereka yang mencintai Qur’an," imbuhnya.
Untuk diketahui, Gus Sholah mengembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 di RS Harapan Kita Jakarta usai menjalani operasi penyakit jantung.
Adik Gus Dur ini merupakan pengasuh pesantren Tebuireng yang ketujuh atau 2006 hingga 2020, sejak generasi sang kakek KH Hasyim Asy’ari (pengasuh Tebuireng 1899-1947).
Beliau lahir di Jombang 11 september 1942. Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini merupakan putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Sholihah.
Berita Terkait
-
Viral Kucing Peliharaan Gus Sholah Tidur di Makam Majikan, Tak Mau Pergi
-
Ustaz Derry Sulaiman Kagumi Sikap Hotman Paris Saat Melayat ke Gus Sholah
-
Momen Hotman Paris di Pemakaman Gus Sholah, Rela Berdesakan Pegang Keranda
-
Hotman Paris Melayat Gus Sholah, Ini Hukumnya dalam Islam
-
Ikut Melayat ke Gus Sholah, Hotman Paris Benarkan Sudah Pindah Agama?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu