Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) terus melakukan perbaikan program bantuan sosial melalui pemberian bantuan pangan berkualitas kepada keluarga miskin untuk mencegah anak kekurangan gizi (stunting).
"Meningkatkan kualitas pangan keluarga miskin, dimana dalam Program Sembako ini, komoditas bahan pangan diperluas seperti beras, jagung, gandum, daging-dagingan, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan," kata Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara, saat menyalurkan bantuan Program Sembako di e-Warong KUBE Mandiri Jaya di Keluarahan Bojongsalaman Kecamatan Semarang Barat, Jumat (14/2/2020).
Menurutnya, bahan pangan tambahan seperti sayuran, buah-buahan, ikan segar, daging atau kacang-kacangan dapat diolah menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Selain itu, bahan pangan tambahan juga dapat meningkatkan gizi bagi para ibu hamil.
"Hal ini juga mendukung Program Nasional Percepatan Pencegahan Stunting," lanjut Mensos.
Salah satu KPM Program Sembako, Nur Krisnawati (30), warga Desa Puspanjolo Tengah 2, RT 04/04, Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, mengungkapkan, ia akan mengutamakan membeli sayur-sayuran dan ikan untuk kebutuhan pangan dia dan anaknya. Ia merupakan ibu rumah tangga yang sedang menyusui anak balita berusia satu tahun.
"Saya senang, akhirnya mulai sekarang di e-Warong sudah tersedia bahan makanan yang tidak biasa saya makan. Saya jarang makan ikan, nggak kebeli. Tapi sekarang, saya akan beli lele dan mujaer, jika ada, untuk saya dan anak-anak saya. Kan sekarang anak disuruh makan ikan biar sehat," tuturnya.
Terkait program, mulai 2020, Kemensos mentransformasi bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi Program Sembako dengan target sasaran Program Sembako sejumlah 15,6 juta KPM.
Adapun anggaran Program Sembako pada 2020 adalah Rp 28 triliun, atau meningkat dari semula Rp 20,4 triliun. Hal ini disebabkan kenaikan indeks bantuan yang semula Rp 110.000/KPM/bulan menjadi Rp 150.000/KPM/bulan.
Penghargaan Tambahan Modal bagi KUBE Berprestasi
Baca Juga: Ini 4 Fokus Kebijakan Kemensos untuk Keluarga Harapan
Di kesempatan yang sama, Mensos memberikan penghargaan secara simbolis bagi 5 (lima) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Berprestasi berupa tambahan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kelima e-Warong KUBE tersebut adalah e-Warong KUBE Mandiri Jaya, e-Warong KUBE Maju Makmur, e-Warong KUBE Amanah, e-Warong KUBE Bulusan Sejahtera, dan e-Warong KUBE Lumintu.
"Ini sesuai dengan arahan presiden untuk pemberdayaan masyarakat menuju wira usaha," tegas Mensos.
Mensos menyebutkan indikator keberhasilan KUBE dilihat dari perkembangan pelayanan dan juga kemandirian anggota pengurus e-Warong KUBE.
"Kemensos bertugas mewujudkan rakyat sejahtera tidak hanya dengan memberikan bantuan sosial, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat supaya lebih baik ekonominya," kata Juliari.
Sementara itu, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Andi Z. Dulung mengatakan, jumlah penerima manfaat Bantuan Pangan di Provinsi Jawa tengah sebanyak 4.183.935 KPM, yang tersebar di 35 kabupaten dan kota.
Berita Terkait
-
Ini 4 Fokus Kebijakan Kemensos untuk Keluarga Harapan
-
Kemensos : 60 Persen Penerima Program Keluarga Harapan Berpendidikan Rendah
-
Mensos : Keluarga Berperan Penting Bentengi Anak dari Pengaruh Negatif
-
Dunia Usaha - Pemerintah Bersinergi Memberdayakan Komunitas Adat Terpencil
-
Kemensos Siap Capai Target Penurunan Angka Kemiskinan hingga 7 Persen
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India