Suara.com - Sebanyak 60 persen penerima Program Keluarga Harapan (PKH) usia pekerja memiliki tingkat pendidikan dasar atau bahkan lebih rendah. Mereka yang mencapai pendidikan hingga jenjang SMP atau lebih tinggi biasanya berusia 15-30 tahun, hanya 20 persen diantaranya yang merupakan bagian dari tenaga kerja.
Hal itu dikemukakan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos), Hartono Laras, saat meluncurkan hasil penelitian “Penguatan Peluang Ekonomi Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH)", di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2020).
Penelitian ini dilakukan oleh pemerintah Australia melalui Program Menuju Masyarakat Indonesia yang Kokoh dan Sejahtera (Mahkota) bekerja sama dengan Kemensos dan Lembaga Penelitian SMERU.
"Temuan utama studi antara lain menyebutkan, 60 persen anggota keluarga PKH usia pekerja memiliki tingkat pendidikan dasar atau bahkan lebih rendah. Mereka yang mencapai pendidikan hingga jenjang SMP atau lebih tinggi biasanya berusia 15-30 tahun, hanya 20 persen diantaranya yang merupakan bagian dari tenaga kerja," kata Hartono.
Ia menyebut, 36 persen responden adalah petani dengan modal minimal, alat sederhana dan akses terhadap lahan dan air terbatas, sementara 18 persen responden memiliki usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan penghasilan lebih tinggi dari petani, namun tidak memiliki izin usaha, tidak memiliki standar kompetensi usaha, serta hanya memiliki modal kecil. Kemudian 58 persen lainnya bekerja sebagai karyawan formal maupun informal di perusahaan kecil, namun tidak memiliki pengetahuan memadai akan peluang kerja dan bekerja tanpa kontrak.
"Temuan lainnya, mayoritas anggota penerima manfaat PKH mengalami keterbatasan dalam mengakses pelatihan keterampilan, layanan penempatan kerja, dan skema hibah modal lokal. Sebagian besar merasa bahwa P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) bermanfaat karena mengajarkan mereka untuk menabung dan mengatur keuangan rumah tangga, tetapi dihadapkan pada persoalan kekurangan modal untuk memulai usaha," lanjut Hartono.
Ia mengatakan, studi ini relevan dalam rangka meningkatkan keterpaduan program PKH dengan program pemberdayaan lainnya untuk mendukung peningkatan ekonomi KPM, misalnya bantuan modal untuk usaha mikro, menghubungkan KPM dengan pasar dan/atau pekerjaan, peningkatan kapasitas untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan dalam perolehan mata pencarian, sehingga memungkinkan anggota usia kerja dalam rumah tangga miskin dan rentan dapat memperoleh pekerjaan dan peningkatan pendapatan
"Dengan demikian, studi ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Sosial untuk memfokuskan pada skema pemberdayaan serta menghubungkan dengan mekanisme pendanaan lainnya, seperti UMI, KUR, dan sebagainya," kata Hartono.
PKH diluncurkan pemerintah Indonesia sejak 2007, yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan antargenerasi. Hingga saat ini, PKH telah menjangkau 10 juta KPM.
Baca Juga: Mensos Harap Balai Penelitian Kemensos Mampu Jawab Permasalahan Masyarakat
Beberapa perbaikan telah dilakukan, seperti manajemen program, pendistribusian bantuan dengan pembayaran non-tunai, dan menambahkan komponen pada sesi pengembangan keluarga atau lebih dikenal sebagai P2K2 untuk meningkatkan pengetahuan keluarga berkaitan dengan kesehatan dan gizi, pendidikan, perlindungan anak kesejahteraan sosial dan peningkatan ekonomi.
"Dalam rangka percepatan penurunan angka kemiskinan, sebagaimana ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yaitu turun menjadi 6-7 persen di akhir tahun 2024, maka diperlukan kolaborasi dengan lebih baik antar kementerian dan lembaga dalam merencanakan dan mengimplementasikan program penghidupan yang berkelanjutan bagi penerima manfaat PKH di Indonesia," kata Hartono.
Sementara itu, kuasa usaha Australia untuk Indonesia, Allaster Cox, dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah Australia berharap melanjutkan kemitraan secara berkelanjutan dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif.
“Fokus pemerintah Indonesia dan Kementerian Sosial untuk meningkatkan penghidupan rumah tangga miskin melalui inklusi ekonomi yang lebih besar sejalan dengan prioritas kemitraan pembangunan Australia dengan Indonesia,” ujarnya.
Acara ini dilanjutkan dengan presentasi hasil studi kepada para pakar dan pemangku kebijakan terkait pelaksanaan PKH, yang menghadirkan narasumber Direktur SMERU, Widjajanti Isdijoso dan spesialis Perlindungan Sosial dan Tenaga Kerja Mahkota, Karishma A. Huda, serta beberapa panelis.
Mereka terdiri dari Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kementerian Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Tubagus A. Choesni, Direktur Jenderal Kemensos, Harry Hikmat, dan Direktur Usaha Desa Sejahtera, Muhammad Najib.
Berita Terkait
-
Mensos : Keluarga Berperan Penting Bentengi Anak dari Pengaruh Negatif
-
Dunia Usaha - Pemerintah Bersinergi Memberdayakan Komunitas Adat Terpencil
-
Kemensos Siap Capai Target Penurunan Angka Kemiskinan hingga 7 Persen
-
Efektif Bantu Masyarakat, Mensos Tambah Kuota Layanan Rujukan Terpadu
-
Mensos : Mahasiswa Berprestasi Diberi Kesempatan Berkarier di Kemensos
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet