Suara.com - Seluruh Pulau Sebaru Kecil akan menjadi daerah Ring 1. Itu artinya hanya dapat dimasuki oleh tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pulau itu akan menjadi pusat karantina virus corona. Akan ada 188 warga negara Indonesia (WNI) dari kapal World Dreams - kawasan terjangkit virus corona - tiba di pulau tersebut pada 28 Februari 2020.
"Seluruh pulau adalah Ring 1, jadi siapapun yang memasuki daerah tersebut memasuki Ring 1. Ring 2 kita tempatkan di kapal yang membuang jangkar di sana, belum tentu KRI Dr Soeharso, bisa saja kapal yang lain," jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto lewat konferensi video di gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Hal itu dilakukan karena Ring 2 akan digunakan sebagai kendali administrasi dan jika menggunakan pulau lain maka jaraknya akan terlalu jauh dari wilayah observasi di Sebaru Kecil..
Ring 1 hanya akan terdiri dari 188 WNI tersebut dan tim kesehatan Kemenkes serta tim pendukung untuk kebersihan dan pengawasan yang akan berangkat menuju Sebaru Kecil pada Rabu (26/2/2020).
Memang ada pulau yang dekat tapi tidak terdapat fasilitas apapun dan hanya merupakan pulau kosong tanpa air bersih dan listrik.
Kapal yang berperan sebagai Ring 2 akan menjadi pusat kendali administrasi untuk memantau pasokan rutin logistik seperti makanan dan bahan bakar minyak (BBM) untuk genset yang dipakai untuk mengaliri listrik pulau itu.
Sebaru Kecil sudah siap untuk menjadi tempat observasi bagi 188 anak buah kapal (ABK) itu, yang akan dijemput di Selat Durian di Kepulauan Riau oleh KRI Dr Soeharso pada 26 Februari 2020.
Untuk menyambut kedatangan mereka yang diperkirakan terjadi pada 28 Februari 2020, tim dari Kemenkes akan menyiapkan dan membersihkan 8 bangunan yang sudah berdiri di pulau tersebut sejak 2008.
Baca Juga: Pulau Sebaru Mulai Disterilkan untuk Lokasi Karantina Virus Corona
"Sebaru Kecil sudah ada bangunan yang dulu dibangun 2008 dan diresmikan oleh Pak Presiden waktu itu SBY. Dimana Sebaru Kecil sudah didesain untuk klinik rehabilitasi ketergantungan narkoba," tegas Yuri.
Selain 8 bangunan bertingkat yang sudah berdiri dengan setiap kamarnya, terdapat juga ruang makan bersama. Tempat itu ideal menjadi tempat observasi karena di sana hanya berdiri bangunan rehabilitasi itu tanpa ada aktivitas warga. (Antara)
Berita Terkait
-
Pakar Prediksi Wabah Corona Covid-19 Akan Usai pada Mei 2020
-
Pulau Sebaru Mulai Disterilkan untuk Lokasi Karantina Virus Corona
-
Wabah Virus Corona, Laga Inter Milan Vs Ludogorets Digelar Tanpa Penonton
-
Viral Buku Harian Wanita Wuhan: Aku Sangat Takut, Aku Juga Terinfeksi...
-
Demi Temukan Vaksin Permanen, Ilmuwan Suntik 18 Kera untuk Uji Coba
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Pramono Lakukan Relaksasi Pajak untuk Warga Jakarta, Pengamat Beri Apresiasi
-
fix! Pramono Tolak Atlet Israel Tanding di Kejuaraan Dunia Senam Jakarta, Ini Alasannya
-
Temuan Komnas HAM: Polri dan Kemenaker Dapat Nilai Merah dalam Implementasi Hak Asasi Manusia
-
Berkaca dari Kriminalisasi UU ITE, Ahli HAM UGM Minta MK Perjelas Pengecualian di UU PDP
-
Yakin Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Pramono: Jadi Kado Buat Pak Erick Sebagai Menpora Baru
-
Siapa Dirgayuza Setiawan? Otak Komunikasi Prabowo yang Resmi Jadi Asisten Khusus Presiden
-
Ahli Hukum: Identitas Bukan Objek Praperadilan, tapi Kunci Hindari Salah Orang
-
Dokter Tifa Ungkap Penyakit Jokowi hingga Absen di HUT TNI: Saya Prihatin, Ini Sakit Berat
-
Demi Bela Palestina, Pramono Tolak Atlet Senam Israel Injakkan Kaki di Jakarta: Picu Amarah Publik!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban