Suara.com - Puluhan warga, aktivis dan mahasiswa melakukan unjuk rasa di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Selasa malam (25/2), sehubungan perubahan drastis perpolitikan Malaysia yang berujung pembubaran pemerintahan Pakatan Harapan yang terpilih secara demokratis pada Pemilu 2018.
Unjuk rasa yang berlangsung mulai pukul 20.30 waktu setempat tersebut mendapat penjagaan petugas dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) yang bersiaga di Jalan Raja Laut di depan Dataran Merdeka.
Sebagian pengunjuk rasa yang terdiri anak-anak muda menyalakan lilin dan membawa sejumlah poster di antaranya bertuliskan "Backdoor Government is unacceptable", "Politikus Bunuh Demokrasi Malaysia" dan "Ingat Ini Parlemen Bapak Kau".
Sekitar lima orang anak muda keturunan Melayu, India dan China berorasi secara bergantian kemudian para peserta beramai-ramai melemparkan bunga ke arah poster "Politikus Bunuh Demokrasi Malaysia" yang ditaruh di depan tempat orasi.
Salah seorang pengunjuk rasa mengatakan rakyat telah melakukan Pemilu 2018 yang mendapat perhatian dunia namun semua itu telah musnah oleh gabungan "penyamun" yang jijik dan pembohong.
"Pemerintah pintu belakang ini adalah penyelewengan kepada keluhuran pelembagaan (undang-undang) dan demokrasi berparlemen," kata Nurdin.
Sementara itu seorang mahasiswi yang bernama Azura Nasron mengaku dirinya merupakan kelompok mahasiswa yang bebas tidak terikat dengan partai manapun.
"Kami dari Gerakan Pembebasan Akademik, kelompok mahasiswa yang bebas yang tidak terikat dengan partai apapun yang melawan tidak adanya kebebasan akademik di Malaysia ini. Kami berjuang untuk melawan undang-undang yang melarang kebebasan akademik," kata mahasiswi asal Universiti Malaya (UM) tersebut.
Dia mengatakan tujuan unjuk rasa ini bukan semata-mata penghianatan politisi yang dilakukan baru-baru ini namun untuk mengkritisi politik berdasarkan kekuasaan bukan politik kerakyatan.
Baca Juga: Resign Disetujui, Raja Malaysia Minta Mahathir Mohammad Jadi PM Sementara
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Resign Disetujui, Raja Malaysia Minta Mahathir Mohammad Jadi PM Sementara
-
Mundur dari PM, Mahathir Mohamad Tinggalkan Istana
-
'Bukan Pengkhianat!' Anwar Ibrahim Beberkan Alasan Mundurnya Mahathir
-
Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi PM Malaysia dan 4 Berita Lainnya
-
PM Malaysia Mundur, Diduga sebagai Upaya Gagalkan Suksesi Anwar Ibrahim
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!