Suara.com - Ratusan muslim di Delhi melaksanakan salat jumat di bawah pengawasan polisi anti huru-hara. Hal ini dilakukan setelah minggu menegangkan di mana terjadi kekerasan agama yang menewaskan 42 orang tewas.
"Jika mereka membakar masjid kami, kami akan membangun kembali dan berdoa di sana," kata Mohammad Sulaiman, salah satu korban yang berada di lokasi kejadian kerusuhan. "Ini adalah hak agama kami dan tidak ada yang bisa menghentikan kami dari mempraktikkan agama kami," tambahnya.
Hingga Jumat (28/2/2020), rumah sakit setempat masih berusaha mengidentifikasi korban tewas karena jumlahnya masih terus bertamabah. Warga setempat juga masih mencari kerabatnya yang belum ditemukan.
Ketegangan antara Hindu garis keras dan Muslim yang memprotes kebijakan pertama pemerintah Hindu Narendra Modi telah muncul selama berbulan-bulan.
Kerusuhan pecah pada Minggu (23/2/2020), persis saat ada kunjungan kenegaraan pertama Donald Trump ke India. Banyak warga di lingkungan sekitar merasa ketakutan ketika polisi menyatakan, bahwa ada beberapa masjid dibakar.
Tak hanya itu, sekelompok penduduk daerah Shiv Vihar yang didominasi Hindu juga memblokir jalan menuju salah satu masjid setempat dengan kerangka sepeda motor yang terbakar.
Atas kerusuhan itu, Polisi mengatakan mereka telah menahan lebih dari 600 orang tersangka kerusuhan dan akan tetap berjaga di Delhi timur laut.
Undang-undang Pemicu Ketegangan
Undang-undang Kewarganegaraan baru India telah memicu demonstrasi berbulan-bulan. Setidaknya 30 orang tewas dalam kekerasan protes sejak tahun 2019 lalu, terutama di negara bagian utara Uttar Pradesh.
Baca Juga: Naik ke Panggung, Afgan dan Vidi Aldiano Temani BCL Menyanyi
Banyak dari minoritas Muslim, sekitar 200 juta jiwa di negara tersebut merasa takut dengan UU Kewarganegaraan baru. UU tersebut bisa membuat mereka tidak memiliki kewarganegaraan.
Modi telah berusaha untuk menghilangkan ketakutan tetapi dalam beberapa minggu terakhir politisi dari partai sayap kanan perdana menteri menyebut demonstran "anti-nasional" dan "pengkhianat".
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis