Suara.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) buka suara soal beredarnya informasi mengenai Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor-Depok-Jakarta sebagai sarana transportasi paling rawan tersebar virus Corona. Alasan mengenai pemetaan sebaran corona di angkutan yang dikelolanya dibeberkan.
VP Corporate Communications, PT KCI Anne Purba mengatakan jumlah pelanggan menjadi patokan dalam menentukan potensi penyebaran. Jumlah pengguna KRL atau Commuter Line pada rute tersebut mencapai 69 persen dari semua jurusan KRL.
"Jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya sebesar 199.443.439 pengguna, per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (11/3/2020).
Karena ramainya pengguna KRL di rute itu, maka resiko penularan virus disebutnya lebih tinggi dari pada rute lainnya. Kendati demikian, ia menyebut pihaknya tetap mengupayakan pencegahan tersebarnya virus.
"Kami harus berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona," jelasnya.
Beberapa upaya di antaranya seperti membagikan masker, menyediakan hand sanitizer, dan membersihkan kereta secara rutin. Selain itu ada juga program rail clinic untuk melayani pengobatan gratis.
"Dalam kegiatan ini KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat," pungkasnya.
Sebelumnya, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dinilai tak luput dari penyebaran virus corona. Commuter rute Bogor-Depok-Jakarta Kota menjadi sarana transportasi umum yang memiliki potensi tertinggi penyebaran virus dari China itu.
Data ini terungkap dalam rapat pimpinan yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (11/3/2020). Rapat yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menghadirkan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI dan pihak terkait lainnya. Tertulis dalam paparan yang disampaikan Anies mengenai waspada risiko Covid-19 via transportasi publik, rute KRL-2 itu memiliki potensi resiko tertinggi.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Pemain Persib Bandung Dilarang Selfie Bareng Fans
"Risiko Kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," tulis paparan dalam presentasi Anies itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!