Suara.com - Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jumlah kasus di luar China telah meningkat 13 kali lipat dalam dua minggu. Dia mengatakan dia "sangat prihatin" dengan "tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan".
Pandemi adalah penyakit yang menyebar di banyak negara di seluruh dunia secara bersamaan.
Beberapa jam kemudian, Italia mengatakan semua toko kecuali toko makanan dan apotek tutup.
Banyak fasilitas ditutup terlihat di Eropa, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan bar, penata rambut, restoran, dan kafe yang tidak dapat menjamin jarak antara pelanggan. Termasuk berbagai perusahaan yang tidak penting juga akan ditutup.
Menurut Conter, dampak dari pembatasan yang diperketat, yang berlaku dari Kamis (12/3/2020) hingga 25 Maret mendatang, melihat tingkat kasus virus corona baru akan memakan waktu beberapa minggu.
Dr Tedros mengatakan bahwa menyebut wabah pandemi, tidak berarti WHO mengubah sarannya tentang apa yang harus dilakukan oleh negara.
Dia meminta pemerintah untuk mengantisipasi wabah dengan mengambil "tindakan mendesak dan agresif".
"Beberapa negara telah menunjukkan bahwa virus ini dapat ditekan dan dikendalikan. Tantangan bagi banyak negara yang sekarang berurusan dengan kelompok besar atau transmisi masyarakat bukanlah apakah mereka dapat melakukan hal yang sama, tapi apakah mereka mau," katanya sebagaimana dilansir laman BBC, Kamis (12/3/2020).
Pemerintah harus fokus pada keseimbangan antara melindungi kesehatan, meminimalkan gangguan, dan menghormati hak asasi manusia.
Baca Juga: Sudah Pandemi, Pengelola Mal Ikut Lakukan Upaya Pencegahan Corona Covid-19
"Kami melakukan ini bersama untuk melakukan hal yang benar dengan tenang dan melindungi warga dunia. Itu bisa dilakukan," katanya.
Himbauannya diikuti oleh beberapa negara lain yang mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk mencoba mencegah penahanan virus.
Catat saja, Denmark dengan 514 kasus yang dikonfirmasi, naik 10 kali lipat sejak Senin, tetapi sejauh ini tidak ada kematian. Negara ini akan menutup semua sekolah dan universitas mulai Jumat (13/3/2020) dan akan mengirim pulang semua karyawan sektor publik yang tidak berperan penting dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, India telah menangguhkan sebagian besar visa bagi orang asing hingga 15 April mendatang dan Guatemala melarang warga Eropa masuk sejak hari ini.
Bagaimana dengan situasi di Italia dan Iran?
Negara ini sudah menutup sekolah, gimnasium, museum, klub malam dan tempat-tempat lain di seluruh negeri.
Berita Terkait
-
Jenazah Pasien Positif Corona Meninggal akan Diformalin Sebelum Dipulangkan
-
44 Orang Tewas Keracunan Usai Minum Obat Penangkal Virus Corona
-
Pasien Corona di RSPI Sualianti Saroso Bertambah, 8 Positif dan 2 PDP
-
Pasien Corona Terus Bertambah, PKS: Tak Perlu Ada Daerah Diisolasi
-
Virus Corona Makin Meluas di Australia, Kota Sydney Diusulkan untuk Ditutup
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO