Suara.com - Beredar pesan berantai di aplikasi pesan singkat WhatsApp soal arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani virus corona atau Covid-19. Pesan itu lantas menuai kontroversi karena isinya yang cukup mengejutkan.
Dalam pesan itu, terdapat langkah-langkah pencegahan jangka pendek dan panjang yang dilakukan Anies. Di antaranya seperti penghentian atau pembatasan kegiatan sekolah, isolasi daerah penyebaran virus, hingga larangan bersalaman.
Ada juga pembatasan jam buka tempat makan, penutupan aktifitas publik dan pembatalan acara publik. Bahkan juga disebutkan lima daerah yang berpotensi sebagai tempat penularan virus corona.
Menanggapi pesan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut informasi yang tersebar adalah berita bohong atau hoaks. Pesan itu disebut tak pernah disebar ke masyarakat luas.
"Beberapa mungkin sudah dengar di WA yang banyak sekali informasi-informasi seperti ini, yang ini adalah hoaks," ujar Ketua Tim Sigap Covid-19, Catur Laswanto di Balai Kota DKI, Kamis (12/3/2020).
Meski menyebut infomasi itu hoaks, namun Catur tak bisa memberikan keterangan pembenarannya. Bahkan, saat ditanya lagi oleh awak media soal hoaks ini, Catur malah melempar jawabannya ke pihak lain.
"Tanya Bu Tika (Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Informatika DKI), makanya tanya Bu Tika yg berkaitan dengan itu," kata Catur.
Klaim soal pesan berantai ini hoaks sebenarnya perlu dipertanyakan. Pasalnya, dari beberapa informasi yang tersebar, sebagian memang sudah pernah dipublikasi oleh Pemprov.
Di antaranya seperti peniadaan Car Free Day, gaji PNS tak dipotong jika diisolasi, pembatalan acara keramaian, hingga imbauan untuk tidak melakukan kontak fisik dan menjaga kebersihan.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Fitri Carlina Khawatirkan Kondisi Suaminya yang Pilot
Terkait poin yang disoroti, yakni soal daerah potensi penularan juga secara tak langsung dibenarkan oleh Pemprov. Dalam pesan itu disebutkan lima lokasi, tiga di antaranya, Setia Budi, Mampang, dan Pancoran berada di Jakarta Selatan.
Dalam wawancara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan membenarkan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi tempat penularan corona. Pasalnya, sejumlah pasien positif tinggal di kawasan Jakarta Selatan hingga Depok --- rumah pasien positif pertama di Indonesia.
"Di titik-titik contohnya di Depok, kemudian di Jakarta Selatan, ini menunjukan penyebarannya di kawasan itu," tuturnya.
Demikian juga dengan Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti. Ia tak ingin menjawab soal Jakarta Selatan yang diduga menjadi lokasi potensi risiko tertinggi penyebaran corona.
Namun ketika ditanya kawasan Jakarta Selatan diduga menjadi penyebaran pasien corona terbanyak, ia membenarkan. Alasannya karena cafe Amigos, tempat penularan corona pertama, berada di Kemang.
"Kan Amigos, kemudian Depok," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Semprot Disinfektan di Stasiun Gambir, Erick Thohir Bantah Pencitraan
-
Suhu Tubuh Bonek akan Diperiksa saat Laga Persebaya vs Persipura Besok
-
Heboh Virus Corona, Fitri Carlina Khawatirkan Kondisi Suaminya yang Pilot
-
2 Perawat di Bali Diisolasi Setelah Rawat Pasien Suspect Virus Corona
-
Situs Informasi Virus Corona Pemprov DKI Jakarta Dilumpuhkan Hacker
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?