Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim memiliki skenario terburuk jika 6.000 kasus virus corona muncul di Jakarta. Namun ketika pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI diminta menjelaskan, tak ada yang mau menjawab.
Saat konferensi pers di Balai Kota soal penanganan virus corona atau Covid-19 di Jakarta, pertanyaan soal skenario terburuk ini dilontarkan. Namun, dalam rapat yang dihadiri Ketua Tim Sigap Covid-19 DKI, Catur Laswanto dan jajaran Pemprov lainnya yang berkaitan, jawaban itu tidak muncul.
Dalam sesi tanya jawab Catur mengabaikan pertanyaan soal ini dan memilih menjawab pertanyaan lainnya. Ia langsung menutup sesi tanya jawab meski awak media ramai-ramai menagihnya.
"Pak, soal skenario terburuk belum dijawab," ujar salah satu jurnalis di Balai Kota DKI, Kamis (12/3/2020).
Catur yang langsung pergi meninggalkan lokasi konpers kembali dikejar awak media untuk ditanyai pertanyaan yang sama. Catur kali ini menyatakan akan memberikan jawaban soal itu esok hari.
"Besok-besok soal itu [Skenario terburuk Anies ] kami jawab," kata Catur.
Sebelumnya, Anies Baswedan memiliki skenario terburuk dengan merancang simulasi bila penanganan virus corona tidak dilakukan secara cepat.
"Jika dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah serius, maka kita punya potensi. Misal 6000 kasus, 840 parah, 300 kritis." papar Anies ketika menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (11/3/2020).
"Ini simulasi, dengan menggunakan skenario terburuk." tambah Anies.
Baca Juga: 2 Warga Banten Positif Corona, Gubernur: Semoga Allah Melindungi Kita
Anies menjelaskan skenario kasus terburuk ini akan terjadi jika Indonesia tidak mengambil langkah seperti yang dilakukan Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru dalam menangani virus corona.
Berita Terkait
-
2 Warga Banten Positif Corona, Gubernur: Semoga Allah Melindungi Kita
-
Hindari Virus Corona, Ratu Elizabeth II Tolak Salaman dengan Tamu
-
Tom Hanks Positif Corona, Melaney Ricardo Khawatirkan Suami dan Mertua
-
Heboh Virus Corona, Faiha Kampanye Cuci Tangan Lewat Lagu
-
CEK FAKTA: Benarkah Anies Imbau Tutup Aktivitas Publik karena Corona?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul