Suara.com - Penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami penumpukan sejak angkutan umum di Jakarta dibatasi operasionalnya. Masih banyaknya pekerja yang berangkat ke kantor dianggap sebagai penyebabnya.
Hal ini diungkap oleh Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin. Menurutnya, layanan MRT hari ini tidak ditujukan untuk pekerja kantoran pada umumnya. Terlebih lagi karyawan yang telah diminta untuk bekerja dari rumah dan tidak ke kantor.
"Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah," ujar Kamaluddin saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
Kamaluddin mengatakan pihaknya tetap mengoperasikan MRT hanya untuk beberapa jenis pekerja. Di antaranya seperti tim medis dan karyawan bidang pelayanan yang tidak bisa bekerja dari rumah.
"Angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis dan pelayanan publik," jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar masyarakat bekeja di rumah sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasalnya, penularan paling mudah terjadi melalui kontak langsung atau interaksi tatap muka.
"Pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah sebelumnya untuk membatasi pergerakan di perkotaan," pungkasnya.
Sebelumnya, antrean penumpang MRT masuk di Stasiun MRT Fatmawati mengular sampai ke jalan, Senin (16/3/2020). Hal ini diduga imbas pembatasan penumpang MRT hanya 60 orang di setiap gerbong.
Akun twitter @punkdhut memotret situasi stasiun MRT Fatmawati 48 menit lalu. Tampak dalam foto itu calon penumpang mengantre sampai ke trotoar.
Baca Juga: MRT Sebut Pekerja Medis dan Pelayan Publik Jadi Penumpang Prioritas
"Social distancing works fine at MRT fatmawati," tulis dia.
Berita Terkait
-
MRT Sebut Pekerja Medis dan Pelayan Publik Jadi Penumpang Prioritas
-
Ojol Jadi Pilihan Saat MRT dan TransJakarta Dibatasi untuk Cegah COVID-19
-
Antrean Penumpang Panjang karena Waspada Corona, Ini Jawaban MRT
-
Antrean MRT Fatmawati dan Dukuh Atas Mengular, Penumpang Pilih Naik Ojol
-
Waspada Corona, Penumpang Menumpuk di Halte TransJakarta hingga MRT
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka