Suara.com - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh buka suara ihwal fatwa penyelengaraan ibadah dalam situasi pandemi virus corona. Dalam hal ini, dia mengapresiasi pembatalan kegiatan keagamaan yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.
Salah satunya, Ijtima Jamaah Tabligh Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut sedianya berlangsung hari ini, Kamis (19/3/2020), tapi dibatalkan.
“Ada beberapa hal tentu kita apresiasi atas partisipasi kontribusi masyarakat beragama di Indonesia. Ada pertemuan yang seharusnya di Muara Enim kemudian pertemuan di Gowa, kemudian ada juga keagaman Kristiani di Ruteng yang dengan kesadarananya menunda dan membatalkan,” kata Niam dalam konfrensi pers di akun Youtube BNPB, Kamis (19/3/2020).
Niam berpandangan, pembatalan sejumlah kegiatan keagamaan itu sebagai bentuk kontribusi dalam mencegah penyebaran virus corona. Dalam artian, umat beragama turut berkomitmen menjaga jiwa.
“Ini bagian dari kontribusi kita semata untuk kepentingan norma agama tapi pada saat agama meneguhkan untuk menjaga jiwa,” sambungnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenanan Fadjroel Rachman memastikan kegiatan Ijtima Jamaah Tabligh Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dibatalkan.
Diketahui, ribuan umat Muslim, termasuk dari luar negeri akan mengikuti acara bertajuk Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan meski banyak pihak sudah mewanti-wanti acara itu akan menjadi tempat penyebaran virus corona baru, Sars-Cov-2 yang memicu wabah Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Gowa, seperti dilansir Antara, sebenarnya sudah mengeluarkan surat penundaan Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang akan digelar pada 20 - 22 Maret 2020 dan dihadiri perwakilan ulama dari 48 negara. Tetapi surat itu sepertinya tak diindahkan.
Sebelumnya acara serupa di Malaysia telah menyebabkan 500 orang tertular virus corona baru dan menyebabkan Kuala Lumpur memutuskan untuk mengkarantina seluruh negeri.
Baca Juga: Wamenag Sebut Ijtima Ulama Asia di Gowa Ditunda Demi Kemanusiaan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara