Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan ada 15 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona di Jakarta. Angka tersebut berbeda dengan angka yang diumumkan oleh tim dari pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan oleh Anies saat menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk 'Setop Corona: #dirumahaja pada Rabu (18/3/2020) malam.
Anies menyebut total ada 160 orang dinyatakan positif terinfeksi corona. Angka kematian akibat virus corona di Jakarta juga cukup tinggi yakni sebesar 9,4 persen.
"Angka kematian di Jakarta cukup tinggi dari total ada 160 yang positif, dari yang positif kita memiliki 15 orang yang meninggal jadi 9,4 persen," kata Anies seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/3/2020).
Merujuk pada data yang berhasil dihimpun tim DKI Jakarta, Anies menyampaikan adanya kenaikan pesat pasien corona. Hingga Rabu sore, ada 862 Orang dalam Pemantauan (ODP) dan 374 Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Pembawa acara Najwa Shihab langsung memotong penjelasan Anies. Ia menyampaikan semua data yang disampaikan oleh Anies tersebut berbeda dengan data yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat.
"Mas Anies maaf saya harus potong, karena saya ingin mengklarifikasi, karena angka yang kami peroleh dari konferensi pers tadi, itu yang meninggal di Jakarta, 12 orang Mas Anies," kata Najwa.
Anies berdalih angka tersebut merupakan angka terbaru per Rabu sore. Ia mengklaim sudah menyampaikan data tersebut ke pemerintah pusat melalui BNPB dan Kementerian Kesehatan.
Adapun angka pasien corona meninggal sebanyak 12 orang merupakan data per Senin (16/3/2020). Sementara, data terbaru per Rabu jumlah pasien meninggal di Jakarta sudah 15 orang.
Baca Juga: Bila Mitra Gojek Positif COVID-19, Tersedia Bantuan Pendapatan
"Ya betul yang meninggal per hari ini 15, itu datanya sore kami kirim ke Kemenkes, 12 itu hari Senin. Hari Senin saya bersurat kepada kepala BNPB tembusan Kemenkes, laporan tertulis kasus yang ada di Jakarta hari ini sudah menjadi 15," ungkap Anies.
Najwa kembali memotong pembicaraan Anies. Ia mengaku heran dengan adanya perbedaan data tersebut.
Najwa bertanya-tanya, alasan mengapa data pasien corona di daerah dan pusat berbeda. Namun, ia yakin Anies tidak akan mau menjawab alasannya dan menyampaikannya ke publik.
"Jadi apakah perbedaan data ini hanyalah tidak koordinasi atau menutupi data. Saya tahu Anda (Anies) tidak akan menjawab itu tapi saya ingin pemirsa tahu bahwa saat ini ada perbedaan data dari yang diumumkan pemerintah pusat," ungkap Najwa.
Mendengar ucapan Najwa, Anies hanya terdiam. Ia tidak berkomentar lebih lanjut mengenai perbedaan data tersebut.
Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan data jumlah pasien meninggal akibat virus corona per Rabu siang mencapai 19 orang.
Berita Terkait
-
Masjid Raya Bandung Lockdown, Tak Gelar Salat Jumat dan Jamaah
-
Update Virus Corona di Banten, 10 Positif, 2 Meninggal Dunia
-
Daftar Puluhan Titik Rawan Penyebaran Virus Corona di Tangerang
-
Corona Terus Hantui La Liga, 3 Pemain dan 7 Staf Alaves Positif Terjangkit
-
Diminta Ditunda karena Corona, Misa Uskup di Ruteng NTT Jalan Terus
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas
-
Kasus Erika Carlina Naik ke Penyidikan, DJ Panda Dipanggil Polisi Pekan Depan!
-
Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Bank Jakarta, Menkeu Purbaya: Jangan Sampai Saya Kasih Duit Panik