Suara.com - Satu peserta Ijtima Asia 2020 di kompleks Pesantren Darul Ulum, di Desa Nirannaung, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilarikan ke Rumah Sakit Haji Makassar, Rabu (18/3) malam.
Kabar ini disampaikan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Kamis (19/3/2020). Nurdin mengatakan, informasi soal adanya salah seorang peserta Ijtima Asia 2020 asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dirujuk ke RS Haji tersebut, didapatnya dari kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
“Tadi malam memang ada yang demam 1 orang, dan sudah kami rujuk ke RS Haji. Tapi sudah tertangani dengana baik,” kata Nurdin seperti diberitakan Kabarmakassar.com--jaringan Suara.com.
Menurut Nurdin, berdasarkan informasi yang diterimanya, peserta Ijtima Asia 2020 yang sudah lansia itu diduga kelelahan sehingga menderita demam.
Acara itu sendiri sudah dibatalkan, setelah memicu kontroversi karena mau digelar di tengah mewabahnya virus corona Covid-19 di Indonesia.
Nurdin juga menegaskan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan, belum ditemukan adanya peseerta Ijtima Asia 2020 yang suspect Virus Corona Covid-19).
Meski begitu, lanjut Nurdin, tim medis telah ditempatkan di lokasi acara untuk terus memantau dan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para peserta Ijtima Asia 2020 tersebut.
“Tim Kesehatan kami juga terus bekerja untuk mendeteksi seluruh peserta di sana untuk mengetahui apakah ada yang suspect atau tidak. Kalau ada, segera isolasi. Hari ini Kadis kesehatan sudah menyampaikan belum ada,” terangnya.
Baca Juga: Kecaman Warganet untuk Ijtima Dunia 2020
“Kami bersama Forkopimda dan tokoh agama sudah menangani ini dengan baik. Jadi kami imbau masyarakat tidak usah panik. Semua sudah tertangani dengan baik,” ujarnya.
Sementara, Panitia Ijtima Asia 2020 Mustari Burhanuddin yang dikonfirmasi Kamis (19/3) siang soal adanya salah seorang peserta kegiatan tersebut yang dirujuk untuk dirawat di RS Haji Makassar karena mengalami demam, mengaku tak tahu dan belum mendapatkan informasi terkait hal itu.
“Saya belum bisa pastikan, karena saya belum dapat informasinya,” kata Mustari.
Berita Terkait
-
Pemerintah Rencanakan Tes Massal Corona, Anies Siap Kerahkan Jajarannya
-
Virus Corona Mewabah, Shin Tae-yong Pilih Bertahan di Indonesia
-
Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal di Jabar Kini Berjumlah 3 Orang
-
BREAKING NEWS: Satu PDP COVID-19 di Kabupaten Bantul Meninggal Dunia
-
Hoaks Tes Corona di RSUA Jutaan Rupiah, Ini Penjelasan Rumah Sakit Unair
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional