Suara.com - Partai Demokrat meminta pemerintah Indonesia segera melakukan lockdown atau penguncian semua wilayah guna menekan angka kasus positif virus corona Covid-19.
Saran ini disampaikan melalui pernyataan pers yang diunggah oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Jumat (20/3/2020).
Partai Demokrat mencantumkan enam rekomendasi kepada pemerintah untuk menghadapi COCID-19. Salah satunya adalah melakukan lockdown.
Penerapan lockdown yang direkomendasikan Partai Demokrat adalah penerapan dalam jangka pendek, terutama kota-kota yang paling berat terinfeksi corona, sampai dianggap aman untuk dibuka kembali.
Menurut Partai Demokrat, penerapan lockdown bisa dilakukan dengan membatasi pergerakan dan menutup arus masuk masyarakat ke sebuah wilayah.
Namun, meski membatasi mobilisasi masyarakat, Partai Demokrat juga meminta agar pemerintah tetap menjaga kelancaran pasokan logistik terutama kebutuhan pokok.
Selain lockdown, partai yang pernah dipimpin oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menganjurkan agar pemerintah melakukan relokasi anggaran untuk membantu fasilitas kesehatan dalam menanggulangi COVID-19.
Total ada enam poin yang direkomendasikan Partai Demokrat kepada Pemerintah Indonesia untuk menghadapi wabah Covid-19.
1. Melakukan lockdown dalam jangka pendek, terutama di kota-kota yang paling berat terinfeksi corona, sampai dianggap aman untuk dibuka kembali.
Baca Juga: Masjid di Lingkungan Polda Jatim Tetap Gelar Salat Jumat Seperti Biasa
2. Melakukan upaya penghentian penyebaran virus corona di seluruh Indonesia secara intensif, masif dan terkoordinasi.
3. Melakukan relokasi anggaran dan prioritas pembiayaan yang diperlukan dalam operasi penanggulangan virus corona, tertama untuk fasilitas kesehatan.
4. Memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang sangat terpuruk dalam krisis ini.
5. Merumuskan dan menjalankan kebijakan (policy response) serta tindakan pemerintah untuk menanggulangi gejolak ekonomi yang serius saat ini.
6. Melakukan kerjasama dengan negara lain diantaranya untuk pengadaan alat kesehatan, khususnya test kit, agar vaksin anti-virus corona bisa ditemukan dan diproduksi dengan segera.
Tag
Berita Terkait
-
Ikuti Arahan Anies, Masjid Ini Pilih Kunci Gerbang saat Salat Jumat
-
Satgas Covid-19 IDI Soroti Fenomena Gunung Es Kasus Corona di Indonesia
-
Wabah Virus Corona, Pengamatan Event Horizon Telescope Dibatalkan
-
Kehabisan Sarung Tangan, Dokter di Italia Meninggal karena Corona Covid-19
-
Terinfeksi Corona, Wanita Ini Ceritakan Gejala Awal yang Jarang Diketahui
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga