Suara.com - Bupati Banyumas, Achmad Husein berinovasi membuat hand sanitizer menggunakan minuman tradisional beralkohol jenis Ciu. Benarkah Ciu bisa digunakan sebagai bahan pembuat hand sanitizer?
Bupati Achmad Husein mengaku alkohol untuk pembuatan hand sanitizer bersumber dari Desa Wlahar yang telah memproduksi Ciu sejak dahulu.
BACA JUGA: Bupati Banyumas Pakai Ciu untuk Cuci Tangan Agar Steril dari Virus Corona
"Kalau bikin hand sanitizer sebanyak mungkin saya bisa. Karena sumber alkoholnya sudah ada. Dan saya lagi pesan ke Puspiptek untuk bisa meningkatkan kadar alkohol dari 20 persen menjadi 70 persen ke atas," kata Husen kepada wartawan, Kamis (19/3/2020) kemarin.
Achmad Husein berujar ketika inovasi tersebut bisa terealisasi, pihaknya akan membagikan secara gratis bagi warga yang membutuhkan.
Sementara itu Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D., menyebutkan bahwa penggunaan Ciu tidak disarankan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer.
"Kalau pakai Ciu atau minuman beralkohol itu alkoholnya rendah. Jadi mereka kandungan alkoholnya paling tinggi 40 persen padahal yang dibutuhkan untuk hand sanitizer itu minimal 60 persen, jadi tidak efektif," jelas Fatwa saat dihubungi Suara.com.
Menurut Fatwa, untuk membuat hand sanitizer, bahan yang paling penting adalah alkohol. Namun, alkohol yang digunakan adalah dari pabrik, bukan dari fermentasi makanan.
Fatwa melanjutkan, alkohol yang berasal dari fermentasi makanan memiliki kandungan berbeda yang tidak berfungsi maksimal untuk membunuh kuman.
Baca Juga: Virus Corona Paksa Malaysia Lockdown, Begini Kondisi Kurniawan Dwi Yulianto
"Biasanya kalau menggunakan alkohol, tangan jadi kering, jadi biasanya ditambah menggunakan sari aloevera atau lidah buaya. Sedangkan untuk menambah efektivitasnya bisa menggunakan hidrogen peroksida," jelasnya.
Kandungan aloevera, lanjut Fatwa, selain untuk mencegah tangan kering juga berguna agar alkohol tinggal lebih lama di tangan sehingga hand sanitizer bisa menjadi lebih efektif.
Berita Terkait
-
Ingin Buat Hand Sanitizer Sendiri Sesuai Standar WHO? Ini Dia Panduannya
-
10 Pemuda yang Keliling Bawa Sajam di Jalan Magelang Diamankan Polsek Mlati
-
Tekanan Psikologis Pasien Corona Covid-19, Cara Buat Hand Sanitizer Sendiri
-
Hanya Gunakan Dua Bahan, Ini Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri di Rumah
-
Kurun Januari-Februari 2020, Polresta Yogyakarta Sita 203 Miras
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Lahan Kuburan Menipis, Ini Alasan Pramono 'Sulap' Pemakaman Era COVID-19 di Rorotan jadi TPU
-
Penting Buat Peserta Jakarta Running Festival 2025! Ini 9 Titik Parkir di Sekitar GBK yang Disiapkan
-
KPK Ungkap Ada Pengkondisian Mesin EDC dalam Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
-
Geledah Kantor Bea Cukai, Kejagung Ogah Beberkan Detail Kasusnya, Mengapa?
-
Setelah Pembalap, KPK Panggil Anak Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan, Tapi Mangkir...
-
BGN Proses Internal Kepala SPPG di Bekasi yang Lecehkan dan Aniaya Staf, Segera Dinonaktifkan
-
Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Transformasi Sistem Pensiun Nasional di Era Digital
-
Cara Ambil Bansos Rp900 Ribu di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan Asal Bawa KTP dan KK
-
Soal Mikroplastik di Hujan Jakarta, BMKG: Bisa Terbawa dari Wilayah Lain
-
Pakar Pendidikan: Bahasa Portugis Lebih Tepat Jadi Ekstrakurikuler, Bukan Mata Pelajaran Wajib