Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan ada keterlambatan dalam upaya pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Hal itu disampaikam Zulhas menjawab pertanyaan di sela-sela pengumuman kepengurusan PAN periode 2020-2025.
"Memang sangat terlambat kita, kita mengakui secara jujur," kata Zulhas, Rabu (25/3/2020).
Namun, lanjut Zulhas, yang terpenting saat ini ialah fokus dalam penaganan bersama. Menurutnya, tidak perlu lagi ada pihak yang salah menyalahkan.
Zulhas tidak ingin keterlambatan penanganan malah menimbulkan bencana lebih besar lantaran ada pihak yang saling menyalahkan.
"Jadi cara menanganinya dari awal kita sudah keliru, salah. Tetapi, kan saat ini saling menyalahkan enggak ada gunanya," ujar Zulhas.
Ia kemudian mengimbau seluruh pihak agar mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukam social distancing dengan melakukan aktivitas dari rumah, mulai dari belajar, bekerja, dan beribadah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara