Suara.com - Kebijakan penerapan phisycal distancing atau jaga jarak yang bertujuan menekan penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di transportasi massal nampaknya masih menjadi isapan jempol belaka.
Pengalaman tersebut disampaikan seorang penumpang transportasi massal Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line. Sebagai transportasi publik warga komuter di wilayah Jabodetabek, nampaknya pihak KRL masih belum galak menerapkan phisycal distancing pada penumpangnya.
Seorang penumpang KRL Mega (53) misalnya, mengeluhkan tidak adanya pembatasan jarak antarpenumpang ketika naik KRL dari Stasiun Sudirman hingga Stasiun Bogor.
Pengalaman tersebut diceritakan Mega saat naik KRL bersama suami dari Stasiun Depok Baru. Kala itu, Mega akan menjenguk anaknya di kos kawasan Jakarta, lantaran sedang tidak enak badan. Sekira pukul 10.00 WIB, saat ia menaiki KRL, penerapan phisycal distancing masih tampak tegas digalakan petugas keamanan kereta.
"Pas, di keretanya itu jurusan Angke. Saya naik itu diatur, ada petugasnya di dalam. Kalau ada kursi yang panjang itu hanya boleh empat orang. Kalau lebih dari empat orang, disuruh berdiri. Ada yang mengatur lah. Jadi jarak apa itu, berjarak begitu kan sampai Manggarai," kata Mega kepada Suara.com pada Senin (6/4/2020).
Namun pada saat pulang sekira pukul 15.00 WIB sore dari Stasiun Sudirman menuju Depok, Mega mengaku kaget dengan ramainya penumpang yang duduk berhimpitan di gerbong kereta campuran.
"Nah pulang itu dari Sudirman, yang tadi saya naik itu. Nah yang pas dari Stasiun Sudirman itu ada petugas tapi kok enggak diatur. Dan posisi penumpang itu, duduknya ya rapat biasa. Malahan kan saya sengaja saya taruh tas saya di samping kiri saya, supaya jangan ada orang duduk kan. Jadi aneh mereka jadi pada kayak gimana gitu kan," ujarnya.
Menurut Mega, tidak ada sama sekali petugas mengatur jarak penumpang yang duduk berhimpitan. Tiap-tiap pemberhentian di stasiun penumpang semakin berhimpitan satu dengan yang lainnya.
"Enggak, enggak ada imbauan. Memang sih saya sempat melihat ada kereta ya sudah kursinya ada tanda silang enggak boleh didudukin. Tapi, saya agak kaget balik itu dari Stasiun Sudirman kok penuh gini. Sudah begitu, makin penuh posisi orang duduk tuh ya," tuturnya.
Baca Juga: Masih Bandel, Mulai 12 April Tidak Pakai Masker Dilarang Naik KRL
Hingga akhirnya Mega turun di Stasiun Pondok Cina, kondisi KRL masih tampak penuh dan saling berhimpitan. Ia pun menyayangkan kejadian tersebut di tengah pandemi Virus Corona yang terus menyerang.
"Ya maksudnya gimana, mau sekarang rumah kita ditutup, ya sekarang sudah susah-susah. Nah, tapi kalau di kendaraan umumnya seperti itu bagaimana kan penyebarannya sama saja."
Berita Terkait
-
Fakta Lapangan Masih Banyak Penumpang Tak Pakai Masker saat Naik KRL
-
Masih Sosialisasi, Dalih Petugas Tak Larang Warga Naik KRL Tanpa Masker
-
Diwajibkan Anies, Penumpang KRL Tak Pakai Masker: Gak Dilarang Petugas Kok
-
Acuhkan Seruan Anies, Banyak Penumpang Tak Pakai Masker saat Naik KRL
-
Perhatian! KRL Beroperasi Hanya Sampai Pukul 20.00 Mulai 7 April
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan