Ia juga mengatakan mungkin saja benar yang disebut Pemerintah Indonesia bahwa kasusnya waktu itu nol persen.
“Semua hal mungkin saja terjadi. Asumsi kami adalah bahwa 95 persen PI (Prediction Interval), sehingga kemungkinannya kecil kalau nol persen. Namun lagi-lagi penelitian ini tidak sempurna dan prediksinya tidak 100 persen akurat. Bisa saja nol persen tapi itu akan sangat ganjil. Karena di negara yang sudah menemukan banyak kasus saja mungkin melewatkan beberapa kasus (tidak terdeteksi) jadi Indonesia mungkin saja memiliki lebih dari 5. Karena angka 5 didasarkan pada model penelitian yang mungkin tidak sempurna.”
Ia juga menjelaskan kalau penelitiannya ini hanya terfokus pada imported case semata, jadi tak boleh diabaikan yang tertular lewat penularan lokal juga mungkin terjadi.
“Yang saya prediksi 5 kasus di Indonesia itu berdasarkan hitungan turis yang masuk. Karena mungkin saja bisa jadi ada kasus sekunder seperti di Singapura contohnya yang mendeteksi bahwa terdapat beberapa kasus dari turis, namun juga beberapa dari transmisi sekunder misalnya dari warga lokal. Jadi bukanlah hal yang mudah.”
Soal riset Harvard: membuat acuan deteksi bagi negara yang berpotensi corona
Professor Marc mengatakan temuannya didasari karena saat itu dunia sangat terfokus pada exported cases (kasus penularan yang terjadi akibat pergerakan pendatang ke suatu negara). Karena diyakini data dari China tidak menggambarkan jaminan seluruh kasus yang sebenarnya tersebar di dunia, maka ia berusaha membantu.
“Jadi kami berharap pada semua negara untuk mendeteksi kasus secara efektif. Dan selanjutnya menyimpulkan apa yang terjdi di China,” ujarnya.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melihat apakah kasus yang sudah terdeteksi benar-benar merepresentasikan jumlah kasus yang sebenarnya.
“Untuk itu kami mnghitung hubungan statistik antara jumlah pengunjung ke sebuah negara dan jumlah kasus yang terdeteksi, sehingga didapatkan data-data secara internasional.”
Baca Juga: Hari Keempat Penerapan PSBB, Kepadatan Lalin Terjadi di Sejumlah Ruas Jalan
Yakni adanya sekitar 14 pengunjung per hari, diasosiasikan dengan munculnya 1 kasus terdeteksi yang kami pantau selama penelitian kami. Dengan standart itu, Indonesia diduga memiliki 5 kasus, padahal nyatanya saat itu pemerintah indonesia menyatakan belum memiliki kasus.
Tag
Berita Terkait
-
Alasan Menkes Terawan Tolak PSBB Corona di Palangka Raya
-
Soal Gaji, Stefano Cugurra Teco Ikut Keputusan Manajemen Bali United
-
Ikut Pelatihan Haji, Tim Medis di Jombang Positif Corona
-
Kemenag Pastikan Tak Bisa Bantu Lawan Corona Pakai Dana Jemaah Haji
-
Turun Kasih Sembako, Jokowi: Jangan Sampai Dibilang Rakyat Cuma Ngomong Aja
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud