Suara.com - Keluarga korban dua warga sipil yang tewas tertembak di area Mile 34, area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Senin (13/4/2020) meminta pelaku dihukum setimpal.
Sebab, mereka mendapat kabar bahwa pelaku penembakan merupakan aparat keamanan NKRI.
Seperti dikutip dari Jubi.co.id, Eden Armando Bebari adalah mahasiswa semester tiga jurusan Teknik Komputer pada Universitas Multimedia Nusantara di Kota Tangerang Selatan, Banten.
Keluarga Eden Armando Bebari menegaskan korban adalah warga sipil dan bukan anggota kelompok bersenjata di Papua.
Kronologi sebelum penembakan terjadi, dua warga sipil Eden Armando Debari (20) dan Ronny Wandik (23) berencana untuk memancing ikan.
Mereka menyiapkan peralatannya seperti perangkap ikan yang terbuat dari kaca molo.
Tak hanya itu, mereka juga membawa senapan khusus penembak ikan pada pukul 09.00 WIB. Kemudian keduanya berangkat menggunakan sepeda motor menuju Kali Biru.
"Sesudah sampai di tempat tujuan mereka mencari ikan di kali hingga jam 14.00 WIT siang," ujar salah satu keluarga korban yang dihimpun Suara.com, Rabu (15/4/2020).
Kemudian saat itu, mereka didatangi oleh aparat militer. Tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, aparat militer itu langsung melepaskan tembakan kepada Eden dan Ronny hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Panglima TNI dan Kapolri Tangani Konflik di Papua
Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) Odizeus Beanal meminta agar pelaku yang melakukan penganiyaan dan pembunuhan harus diproses secara tegas dan transparan.
Dirinya dan keluarga korban serta masyarakat Papua ingin melihat penegakkan hukum bisa tegak tanpa pandang bulu.
Mereka ingin turut merasakan keadilan setelah anggota keluarga ditembak tanpa memiliki kesalahan apa pun.
"Kami ingin agar pihak keluarga dan masyarakat papua pada umumnya dapat melihat bahwa hukum tidak pandang bulu dan dapat merasakan keadilan itu ada saat para pelaku dijatuhi hukuman kejahatan terhadap nyawa, Pasal KUHP 340."
Berita Terkait
-
TPNPB Klaim Tembak Mati 2 Anggota Brimob di Mimika Papua
-
Kasus Positif Corona di Mimika Papua Bertambah Jadi 8 Orang
-
DOR..DOR..DOR! 3 Karyawan Freeport Ditembak, 1 Orang Tewas
-
Freport Indonesia Tak Menampik Jadi Penyebab Minusnya Ekonomi Papua
-
Konstruksi Agustus, Freeport Indonesia Genjot Pembangunan Smelter di Gresik
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu