Suara.com - Demi mencegah persebaran virus corona, tidak sedikit kawasan permukiman warga yang melakukan isolasi lingkungan alias lockdown lokal.
Sebagian besar warga masyarakat bahkan membuat papan peringatan di sejumlah sudut, agar orang-orang tahu bahwa kawasan tersebut tengah menerapkan kebijakan lockdown.
Tidak sedikit bahkan pemuda dan perangkat desa yang berlomba-lomba membuat papan peringatan lockdown se-kreatif mungkin.
Namun tidak sedikit pula tulisan di papan peringatan yang cukup nyentrik dan mencuri perhatian publik.
Papan peringatan lockdown di salah satu desa ini contohnya. Sekilas memang tidak ada yang aneh, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, tulisan lockdown dalam papan pengumuman itu terlihat tak biasa.
"Maaf jalan di London," kurang lebih begitu tulisan papan peringatan lockdown suatu desa yang diunggah kembali oleh akun Twitter @jawafess, beberapa waktu lalu.
Padahal, sejatinya London merupakan nama negara, bukanlah suatu kebijakan penutupan suatu kawasan akibat wabah covid-19.
Papan peringatan lockdown bertuliskan London tersebut tampak terpasang sederhana, diikatkan di sebuah tiang bambu.
Sontak, tulisan typo lockdown menjadi London dalam papan peringatan tersebut mendadak viral dan mendapatkan beragam tanggapan dari netizen.
Baca Juga: Lockdown Bareng Istri yang Dihamili Orang Lain, Suami: Enggak Tega Ngusir
Tidak sedikit bahkan netizen yang ikut berkomentar dan tertawa geli melihat tulisan tipo lockdown itu.
"Di London setahu aku nggak ada motor merek Astrea," sebut salah seorang netizen.
"Ngakak, masak iya di London ada orang jemur kain sembarangan," imbuh netizen lainnya.
"Wow, baru tahu aku kalau di Indonesia ada London," timpal netizen lain terheran-heran.
Hingga artikel ini ditulis, cuitan sekaligus foto papan peringatan lockdown typo jadi London tersebut telah viral dan memperoleh seribu retweets serta 5 ribu likes. Duh, ada-ada aja ya typo-nya.
Berita Terkait
-
Lockdown Corona, Serigala sampai Babi Hutan Kini Kuasai Kota-kota Italia
-
Jamaah Tabligh Terjebak Lockdown di India: Perjalanan Kami Terencana
-
Lagi-lagi Tulisan Lockdown di Jalan Masuk Ini Bikin Ngakak
-
Efek Jarang Dipakai Karena Lockdown, NMAX Jadi Ruang Persalinan Tikus
-
Nekat Pulkam Saat Corona, Pria Ini Dilockdown Tak Boleh Masuk Rumah
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bisa Bebas Kamis Besok Berkat Rehabilitasi Prabowo
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
-
DPRD DKI Coret Pasal Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah, Kemendagri Jadi Penentu
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU