Suara.com - Seorang camat di kota Parepare, Sulawesi Selatan nyaris jadi bulan-bulanan warga. Ia hampir digebuki oleh warga yang menduga dirinya akan membubarkan salat Jumat.
Insiden tersebut terjadi pada hari Jumat (17/4/2020) pekan lalu saat warga tengah bersiap melakukan salat Jumat di Masjid Ar Rahma, Cappa Ujung, Kecamatan Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan.
Saat itu, para jamaah tengah mendengarkan khotbah dari pemuka agama. Tiba-tiba dari pintu masuk, datang dua orang yang memaksa warga untuk segera membubarkan diri.
Aksi saling dorong pun akhirnya tak terelakkan. Dua orang yang merupakan tokoh masyarakat itu nyaris dihajar massa yang marah.
Saat itulah, camat Ujung, Ulfa Lanto masuk ke dalam masjid untuk melerai perselisihan. Naas, ia justru ikut terkena amuk massa.
"Dalam rekaman kamera CCTV berdurasi 59 detik, terlihat dua tokoh masyarakat masuk ke dalam Masjid Ar Rahma di Cappa Ujung, Kecamatan Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan," tulis akun Instagram @makassar_iinfo.
Warganet yang ikut menyaksikan aksi tersebut lewat media sosial segera menyesaki kolom komentar dengan beragam reaksi.
Sebagian menyayangkan sikap warga yang masih ngotot melakukan salat Jumat di masjid meski dalam situasi wabah.
"Kenapa susah sekali mematuhi aturan pemerintah?" kata @ekhasss_.
Namun, beberapa warganet juga mengecam pelaku pembubaran. Mereka merasa tidak terima jika terjadi pertikaian di dalam masjid.
Baca Juga: Raffi Ahmad Trauma Main Film Gara-gara Acha Septriasa?
"Tujuannya baik, caranya salah," kata @dlwmlanaa_.
"Jangan begitu juga caranya," tulis @iamnunn.
Sementara itu, terkait hukum salat Jumat di masa wabah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa umat muslim diminta untuk mengganti salat Jumat di masjid dengan salat dzuhur di rumah masing-masing. Hal ini dilakukan demi menekan laju penyebaran virus corona COVID-19.
Berita Terkait
-
Penjarahan Terorganisir Targetkan Menkeu dan Anggota DPR, Bagaimana Aksi Bisa Begitu Rapi dan Cepat?
-
Gawat! Rumah Anggota DPR Uya Kuya Jadi Sasaran Penjarahan Massa Brutal
-
Amuk Massa di Jakarta Timur! Polres dimolotov, 6 Polsek Habis Dibakar Massa
-
Detik-Detik Copet Kepergok di Demo Buruh DPR: Endingnya Bikin Ngeri!
-
Diamuk Massa saat Demo 25 Agustus di DPR Rusuh, Lurah Manggarai Selatan Lapor Polisi
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Lagi! Keracunan MBG di Cipongkor, Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka, 631 Siswa Terkapar Massal
-
Ungkap Borok Konflik Agraria, KPA Desak DPR: Jangan Turunkan TNI-Polri!
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Anak Menkeu Purbaya Sarankan Sedekah
-
Paket Bansos 'Wakil Presiden RI' Muncul di Tengah Aksi Hari Tani
-
Duduk Perkara Polemik Ijazah Gibran yang Dipermasalahkan Roy Suryo, Benarkah Tidak Sah?
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
-
Anak Purbaya Bandingkan Kinerja Sri Mulyani Vs Ayahnya: Satu Cekek, Satu Mandiin
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene