Suara.com - Situasi pelik menanti ribuan imigran dan pengungsi di Bosnia. Mereka dianggap sebagai beban negara ditengah pandemi virus Corona dan akan segera dideportasi.
Penyataan itu dilontarkan Menteri Keamanan Negara Bosnia, Fahrudin Radoncic. Kendati masih berupa wacana yang tengah dibahas parlemen, Radoncic tak segan mengancam para migran untuk segera angkat kaki dari negaranya.
Para imigran dan pengungsi yang kedapatan tak memiliki tanda pengenal atau paspor, disebut pria 62 tahun itu akan dijebloskan ke dalam penjara.
"(Imigran) yang tidak ingin menunjukkan kartu identitas mereka tidak akan diizinkan lagi menggunakan kamp migran dan pengungsi kami," ujar Fahrudin Radoncic dilansir Aljazeera, Jumat (24/4/2020).
"Mereka akan langsung dipenjara. Dan kita akan menahan mereka di sana selama satu tahun hingga lima tahun sampai kita bisa memastikan identitas mereka," tambahnya.
Bosnia menjadi salah satu tempat singgah para imigran dan pengungsi dalam perjalanannya ke Eropa Barat. Kebanyakan imigran dan pengungsi di Bosnia berasal dari Timur Tengah, Afrika dan Asia.
Sebagian besar dari mereka terperangkap di Bosnia lantaran Kroasia selaku rute berikutnya dalam jalur imigrasi, memiliki kontrol yang ketat di perbatasan negaranya.
"Kami ingin meringankan beban untuk mengurus 8.000 hingga 9.000 orang di sini. Kami tak bisa mengatasinya, terutama sekarang, dengan adanya pandemi virus (Corona)," beber Radoncic.
"Secara psikologis, kami juga ingin mencegah kehadiran imigran baru datang ke sini. Setelah pandemi berakhir perbatasan akan dibuka lagi," tambahnya.
Baca Juga: Alhamdullilah, Tes Swab Corona 51 Tenaga Medis RSUD Bogor Hasilnya Negatif
Berita Terkait
-
Austria Berhasil Lolos ke Piala Dunia 2026, Akhiri Dahaga selama 28 Tahun
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor