Suara.com - Walaupun para ulama, pendakwah tersohor, hingga ormas Islam terbesar mengimbau umat Islam untuk sementara tidak menggelar salat berjamaah, sebagian masjid di Indonesia masih menggelarnya di awal Ramadan.
Suara azan Asar terdengar dari pengeras suara masjid Al-barkah, di salah-satu sudut Jalan Lontar Atas, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/04) pekan lalu.
Pintu masjid itu dalam keadaan ditutup dan di papan pengumumannya tertulis masjid itu telah disemprot disinfektan. Diimbau pula agar warga tak salat berjamaah utamanya jika sakit.
Namun tidak lama kemudian, dipimpin seorang imam, belasan orang menggelar salat berjamaah. tanpa ada jarak alias berdempetan - pintunya rupanya tidak dikunci.
Praktik seperti ini jelas melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diperpanjang hingga 22 Mei nanti.
Dalam pasal 11 disebutkan kegiatan ibadah di masjid dihentikan dan warga diminta salat di rumah untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona.
Saya tidak bertemu pimpinan masjid tersebut, tetapi salah-seorang peserta salat berjamaah, Sayuti, yang juga warga setempat, mengaku rajin salat berjamaah di masjid itu.
"Kalau saya Insya Allah tetap (salat) berjamaah," kata Sayuti, kelahiran 1973, kepada saya. Sore itu dia berada di saf alias barisan kedua dalam salat berjamaah itu.
Sayuti mengaku tak khawatir berisiko terpapar virus, karena menurutnya peserta salat jamaah adalah warga yang tinggal tak jauh dari bangunan tempat ibadah itu.
Baca Juga: PSBB Jakarta, 40 Masjid Masih Gelar Salat Tarawih
"Masih internal di sini doang, nggak berbaur ama (warga) di luar," ujarnya. "Jadi kite salat berjamaah antar kite-kite aja."
Dia menambahkan, warga sekitar juga sudah mengurangi aktivitas di luar wilayah tersebut. "Insya Allah aman, karena (warga) lingkungan sendiri nggak ada yang keluar, semenjak dilakukan PSBB."
Ucapan Sayuti ini agaknya tidak sesuai kenyataan. Sore itu, saya bertemu dua orang warga pendatang yang ikut salat di masjid tersebut.
Salah seorang di antaranya adalah Rahmad, warga Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Penjual minyak wangi berusia 29 tahun ini mengaku pertama kali beribadah di masjid Albarkah.
"Alhamdulillah (masjid ini buka), sehingga tidak mempersulit orang untuk salat," katanya kepada saya. "Karena nggak semua orang itu terjangkit atau terindikasi kena virus."
Seharusnya, menurutnya, pemerintah tidak menutup semua masjid secara merata di semua tempat. Alasannya, masjid harus ditutup jika berada di zona merah alias di wilayah itu ada warganya terpapar virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia