Suara.com - Warganet dihebohkan dengan video yang memperlihatkan cekcok antara seorang perempuan dengan beberapa orang pria anggota Forum Pembela Islam (FPI) di Sumatra Utara. Berbagai ungkapan kemarahan terdengar di video berdurasi tak sampai 1 menit itu.
Seperti diberitakan Kabarmedan.com - jaringan Suara.com, dalam video yang viral di media sosial itu terlihat seorang pria melempar sesuatu ke arah yang merekam video. Hal ini dikarenakan anggota FPI tersebut memaksa tutup warung tuak di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Hei, apa kau. Kalau bisa kamu kasih saya makan saya tutup,” katanya dalam video tersebut.
“Ini bulan puasa ni,” terdengar suara seorang pria.
“Kan (kalau) ditutup pak. Jadi saya makan dari mana pak,” tanya si perempuan.
Dijawab oleh seorang pria, pihaknya tidak melarangnya berjualan tapi tidak tuak.
“Ditutup tapi kakak jualan juga kan puasa. Kan kami tidak melarang kakak jualan, tapi jangan lah jualan tuak,” katanya.
Terkait itu, Kapolresta Deli serdang Kombes Pol Yemi Mandagi, membenarkan peristiwa penutupan warung milik Ramliah Manullang (47), warga Desa Batang Kuis. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (28/4) sore.
Penutupan yang dilakukan itu dipimpin oleh Ketua FPI Batang Kuis. Penutupan dilakukan karena warung tersebut menjual tuak saat Ramadan.
Baca Juga: Polisi Pastikan Serikat Buruh Tak Aksi Turun ke Jalan Saat May Day Ini
Setelah mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut, Kapolsek Batang Kuis AKP Simon Pasaribu dan personel turun ke lokasi. Untuk menghindari keributan kedua belah pihak di bawa ke Polsek Batang Kuis.
Selanjutnya, Kapolsek Batang Kuis memberikan arahan kepada kedua belah pihak agar tidak mengulangi perbuatannya.
Meski demikian kedua pihak belum tercapai kata sepakat pada Rabu (29/4). Kemudian Kapolsek dan Muspika melakukan pertemuan dengan kedua pihak lagi.
“Pertemuan juga dihadiri Kasat Intelkam Polresta Deli serdang AKP Amir Sinaga,” katanya, Kamis (30/4).
Dalam pertemuan tersebut, juga hadir kuasa hukum dari pemilik warung. Di situ Ketua FPI Batang Kuis meminta maaf kepada pemilik warung dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Hal itu tertuang dalam surat pernyataannya.
“Sedang ibu Ramliah Manullang selaku pemilik warung, sudah memaafkan tetapi tetap akan membuat laporannya di Polresta Deli Serdang,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Geger Warung di Sumut Diserang FPI, Ceramah Cak Nun di Bantul Viral Lagi
-
Wakapolsek Pancur Batu Ditangkap Propam, Urine Positif Narkoba
-
Kementerian Pertanian Beri Bantuan Padat Karya Simalungun Rp 600 Juta
-
Bandel Tetap Berkerumun Saat Corona, Polisi Bubarkan Acara Ultah di Hotel
-
Usai Ipar Menginap, Satu Keluarga Satpam BPBD Positif Virus Corona
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi