Suara.com - Kalimantan Selatan kehilangan salah satu ulama besar yang kharismatik, Tuan Guru KH Ahmad Zuhdianoor yang biasa disapa Guru Zuhdi.
Ulama yang meninggal dunia di RS Medistra Jakarta pada Sabtu (2/5/2020) pukul 06.43 WIB ini dikenal memiliki kekhasan tersendiri dalam dalam berdakwah, sehingga tak heran banyak jemaahnya dari kalangan tua dan muda yang memenuhi pengajiannya.
Untuk diketahui, Guru Zuhdi lahir pada 10 Februari 1972 atau 24 Zulhijah 1391 H. Guru Zuhdi merupakan anak dari KH Muhammad yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Falah periode 1986-1993.
Ia pernah menimba ilmu di Pesantren Al-Falah Banjarbaru. Namun karena sering sakit, Tuan Guru Zuhdi kemudian mengaji kepada sang kakek di Alabio. Setelah kakeknya wafat, dia kembali ke Banjarbaru dan kemudian mengaji ilmu dengan KH Abdul Syukur di Teluk Tiram.
Guru Zuhdi mengisi banyak majelis taklim di antaranya, majelis taklim di komplek Pondok Indah Banjarmasin, kemudian di rumah pribadi Jalan samping Mesjid Jami Sungai Jingah, Majelis Taklim Masjid Sabilah Muhtadin dan Masjid Sungai Jingah Banjarmasin.
Pada awal Guru Zuhdi merintis majelis, jumlah jemaah yang mengikuti pengajiannya belum sebesar saat ini. Kala itu, ia memulai pengajian dari kitab yang ditulis tangan oleh Guru Sekumpul. Lantaran itu, jemaah yang hadir di pengajiannya merasa terobati rindunya kepada Guru Sekumpul.
Selain itu, gaya bicara dan penjelasan Guru Zuhdi dalam bermajelis seperti Abah Guru Sekumpul. Meski begitu, banyak orang yang tidak berani menyamakannya Guru Zuhdi dengan pangkat serta kedudukan Guru Sekumpul.
Tuan Guru Zuhdi pernah bepesan kepada jemaahnya;
Pas ikam (kamu) di majelis ku, karamkan (tenggelamkan perasaan ikam (kamu), kalau ikam (kamu) ada di Majelis Abah Guru Sekumpul, dirasakan kalau membacakan kitab itu Abah Guru Sekumpul lain aku, Aku pun jar sidin mengaramkan perasaan ku kalau yang membacakan kitab adalah Abah Guru Sekumpul lain aku.
Baca Juga: Innalillahi, Ulama Kharismatik Tuan Guru KH Ahmad Zuhdianoor Berpulang
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir