Suara.com - Presiden Tanzania, John Magufuli menuding tes kit virus Corona yang diimpor negaranya punya kualitas abal-abal setelah tes yang dilakukan menyatakan kambing hingga buah pepaya positif terinfeksi virus Corona.
Tudingan itu disampaikan Magufuli saat menghadiri acara di Chato yang terletak di tepi barat laut Tanzania pada Minggu (3/5/2020) sebagaimana dilaporkan Aljazeera.
Lembaga kesehatan Tanzania secara acak mendapat sampel non-manusia dari mulai kambing, domba, hingga pepaya. Namun, sampel tersebut diberikan identitas manusia lengkap dengan nama dan umur.
Sampel itu kemudian diserahkan ke laboratorium Tanzania untuk pengujian virus Corona. Tim medis sengaja tak diberikan informasi terkait asal-usul sampel tersebut.
Hasil dari tes Covid-19 itu nyatanya sangat mengejutkan. Sampel pepaya dan kambing yang diuji dikatakan positif terinfeksi virus Corona.
Kondisi itu membuat Presiden John Magufuli menduga ada kesalahan teknis yang dialami tes kit tersebut. Adanya sabotase dari pihak luar disebutnya cukup memungkinkan.
"Ada sesuatu yang terjadi. Saya katakan sebelumnya kita seharusnya tidak menerima bahwa setiap bantuan dimaksudkan untuk kebaikan bagi bangsa ini," kata Magufuli, dilansir Aljazeera, Senin (4/5/2020).
Pada Sabtu, Magufuli mengumumkan telah bersepakat dengan Madagaskar untuk mengimpor obat herbal berupa teh yang disebut-sebut Presiden Andry Rajoelina efektif menyembuhkan Covid-19.
"Saya sudah menulis surat kepada presiden Madagaskar dan kami akan segera mengirimkan sebuah pesawat untuk mengambil obat sehingga Tanzania juga dapat mengambil manfaat darinya," katanya.
Baca Juga: Dokter Kulit Peringatkan soal Covid Toe, Dugaan Gejala Baru Corona Covid-19
Kebijakan itu semakin menambah kontroversi kepemimpinan Magufuli perihal usaha memberangus virus Corona dari tanah Tanzania.
Sebelumnya, John Magufuli dikritik lantaran menutup-nutupi data persebaran wabah corona dan justru meminta warganya untuk banyak berdoa agar terhindar dari patogen misterius tersebut.
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya