Suara.com - Kenaikan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi virus corona Covid-19 menimbulkan perdebatan. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengibaratkan hal ini dengan istilah "sudah jatuh, tertimpa tangga".
Namun Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi punya pendapat berbeda.
Menurut Teddy, seharusnya AHY menyalahkan Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, lantaran di masa itulah BPJS mulai dicanangkan.
Dalam cuitan yang diunggah pada Jumat (15/5/2020), Teddy mengkritik AHY.
"Kalau mau salahkan, ya silahkan Agus salahkan SBY, karena UU BPJS lahir di rezim SBY bukan di rezim Jokowi," cuitnya.
Teddy berpendapat, kenaikan tarif BPJS Kesehatan saat ini adalah bagian dari disahkannya undang-undang program jaminan sosial yang mendasari dibentuknya BPJS.
"Yang terjadi sekarang ini adalah bagian dari UU BPJS. Mari kita lihat apa kritik Agus ke pemerintahan SBY," ucapnya.
Dalam cuitan yang lain Teddy bahkan memberikan kritik yang lebih pedas kepada putra sulung SBY.
"Ya kalau anaknya SBY (AHY--red) gak mampu bayar BPJS kelas I atau kelas II, pindah aja ke kelas III, atau ikut BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran)," ujar Teddy
Baca Juga: Jerinx SID Minta Jokowi Cabut Aturan PSBB
Ia menambahkan, "Karena yang naik itu iuran kelas I dan II. Simpel toh."
Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah membuat cuitan yang menyayangkan kenaikan tarif BPJS Kesehatan di tengah pandemi ini.
Dalam cuitan yang diunggah Kamis (14/5/2020), Ketum Partai Demokrat ini berkata, "Kami menyayangkan kenaikan tarif BPJS ditengah wabah Covid-19."
"Masyarakat sedang membutuhkan fasilitas jaminan kesehatan, sementara pandemi jg menciptakan peningkatan pengangguran & angka kemiskinan. Masyarakat ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula."
Menurut AHY, pemerintah Presiden Jokowi harusnya bisa mengalokasikan dana proyek infrastruktur untuk kepentingan kesehatan terlebih dahulu.
"Jika selama ini proyek infrastruktur bisa ditalangi lbh dahulu, negara pastinya bisa lebih prioritaskan kesehatan rakyat saat ini. Kami yakin pemerintah bisa realokasikan anggaran pembangunan infrastruktur yg blm mendesak utk menutupi kebutuhan Rp.20 T bagi BPJS Kesehatan," kata AHY.
Berita Terkait
-
Naikkan Iuran BPJS Kesehatan, Komisi IX : Pemerintah Tak Taat Hukum
-
Perpres Kenaikkan BPJS, DPR: Eksekutif Melampaui Legislatif dan Yudikatif
-
Iuran BPJS Naik, Refly Harun: Perbaiki Dulu Manajemen Gaji Dewan Direksinya
-
Tarif BPJS Naik, AHY: Masyarakat Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula
-
Iuran BPJS Kesehatan Naik, Din Syamsudin: Kezaliman yang Nyata
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini