Syekh Siti Jenar hidup pada abad ke-16 Masehi (1348-1439 H/1426-1517 M). Ia dilahirkan di lingkungan Pakuwuan Caruban (Cirebon sekarang).
Sang ayah merupakan seorang raja pendeta bernama Resi Bungsu. Suatu hari, Resi Bungsu marah kepada si anak dan mengutuknya menjadi cacing.
Dari situlah awal pengembaraan dimulai. Ia juga menguping wejangan dari Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga tentang 'ilmu luhur'.
Sementara itu, dalam literatur lainnya disebutkan nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan 'Ali Al-Husaini yang dilahirkan di Persia, Iran pada 1404 M. Ia adalah seorang sayyid atau habib keturunan Rasulullah.
Sejarawan lulusan S2 Universitas Gadjah Mada, Anom Lasem sepakat dengan literatur tersebut. Ia menyampaikan bahwa Syekh Siti Jenar adalah seorang keturunan Persia.
"Dari persia ke Malaka, dari Malaka ke Cirebon. Kemudian dakwah di tanah Jawa, dari barat ke timur, kembali lagi ke Cirebon," ujar Anom.
Anom membantah literatur yang menyebutkan bahwa Syekh Siti Jenar merupakan anak dari Sunan Ampel. Menurutnya, bila ia benar anak Sunan Ampel, maka seharusnya Syekh Siti Jenar berdarah indocina seperti sang ayah.
Terlepas dari misteri asal usul Syekh Siti Jenar, ia merupakan salah satu anggota Walisongo yang mengajarkan ilmu tasawuf wujudiyah atau tasawuf yang mengandung paham wahdat al-wujud di tanah Jawa. Ini ajarannya tentang ke-Aku-an, I amness, al-Aniyyah, Ingsun, Pribadi.
Syekh Siti Jenar pernah menjadi anggota Walisongo atas rekomendasi Sunan Ampel.
Baca Juga: Kakek Bujang Cabuli Bocah, Dijanjikan Doa agar Jadi Anak Saleh
Asal usul Syekh Siti Jenar hingga kini masih menjadi kontroversi. Meski demikian, Syekh Siti Jenar merupakan sosok fenomenal dalam sejarah kesilaman di Indonesia hingga banyak diperdebatkan hingga kini.
Berita Terkait
-
Punya 5 Tanda Ini? Jika Iya Anda Mungkin Berpotensi Jadi Wali
-
Kisah Dibalik Makam Sunan Bonang dan Misteri Masjid Tiban di Lasem
-
PSBB Surabaya Raya: Begini Suasana Masjid Ampel di Malam ke-9 Ramadan
-
Kisah Abdullah Faqih, Jadi Korban Wabah Virus Corona di Makam Wakil Allah
-
Ada Warga Semarang Positif Corona, UIN Walisongo Terapkan Kuliah Online
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung