Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan untuk kembali mendanai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meski dalam jumlah yang lebih kecil dari sebelumnya.
Menyadur Reuters, Trump menekankan bahwa semua itu masih berupa wacana. Hingga kini, belum ada keputusan yang dibuat pihak Amerika Serikat setelah membekukan anggaran kepada WHO sejak 14 April lalu.
AS sebelumnya menghentikan pendanaan kepada WHO lantaran menuduh organisasi kesehatan itu tak netral dan cendrung mendukung China dalam masalah pandemi Covid-19.
Anggaran yang dihentikan AS kepada WHO tak sedikit, yakni sekitar 400 juta dolar atau sekitar Rp 5,9 triliun. Dalam wacana pendaan kembali, AS dikatakan hanya akan membiayai WHO 10 persen dari jumlah sebelumnya yakni sekitar 40 juta dolar.
"Ini hanya salah satu dari banyak konsep yang dipertimbangkan di mana kita akan membayar 10% dari apa yang telah kita bayar selama bertahun-tahun," kata Donald Trump dikutip dari Reuters, Minggu (17/5/2020).
"Itu sesuai dengan pembayaran China yang jauh lebih rendah (kepada WHO). (Hingga kini kami) belum membuat keputusan akhir. Semua dana masih dibekukan," tambahnya.
Amerika Serikat sebelumnya merupakan negara pemberi donasi terbesar kepada WHO dengan 400 juta dolar pertahun. Sementara China sebelumnya hanya mendanai WHO sebesar 40 juta dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO