Suara.com - Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek membuat rumah warga di sejumlah wilayah Jakarta kebanjiran. Selain itu ratusan orang terpaksa harus diungsikan di tengah pandemi virus corona covid-19.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan hujan di Jabodetabek itu membuat dua kali meluap, yakni Kali Ciliwung dan Pesanggrahan.
Selanjutnya ada juga air kiriman dari daerah lain seperti Depok dan Bogor. Akhirnya 18 RW di 8 kelurahan yang berada di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir pada Selasa (19/5/2020) pagi.
"Ketinggian air cukup bervariasi, mulai dari 10 hingga 200 sentimeter," ujar Insaf saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).
Ia mengatakan Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 165 jiwa terpaksa diungsikan.
Lokasi pengungsian, kata Insyaf, berada di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bidara Cina masing-masing satu, serta dua lokasi di Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur.
"Total ada empat lokasi pengungsian yang menampung 50 KK dengan jumlah 165 jiwa," ujarnya.
Berikut rincian 18 RW yang tergenang:
- Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah RW terendam : 5 RW
Ketinggian air : 10 s/d 180 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Bidara Cina
Jumlah RW terendam : 2 RW
Ketinggian air : 50 s/d 180 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Cawang
Jumlah RW terendam : 6 RW
Ketinggian air : 20 s/d 200 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Kebon Manggis
Jumlah RW terendam : 1 RW
Ketinggian air : 20 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Kebon Baru
Jumlah RW terendam : 1 RW
Ketinggian air : 50 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Pengadegan
Jumlah RW terendam : 1 RW
Ketinggian air : 10 s/d 45 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Rawajati
Jumlah RW terendam : 1 RW
Ketinggian air : 20 s/d 50 cm
Penyebab : Luapan Kali Ciliwung - Kelurahan Pondok Pinang
Jumlah RW terendam : 1 RW
Ketinggian air : 60 cm
Penyebab : Luapan Kali Pesangrahan.
Baca Juga: Buntut Pasar Anyar Bogor Membludak, 2 Pedagang dan 2 Warga Reaktif Corona
Berita Terkait
-
Kini Giliran Gubernur Jateng Ajak Warga Berdamai dengan Covid-19
-
Anak Kembali ke Sekolah, Prancis Laporkan 70 Kasus Positif Corona
-
Sejumlah Daerah di Jateng akan Ajukan PSBB Imbas Klaster Ijtimak Gowa
-
Upaya Facebook Cegah Penyebaran Virus Corona di Indonesia
-
PKS: Kasihan Presiden, Wacananya Jadi Bahan Olok-olok di Medsos
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!