Suara.com - Pemerintahan Donald Trump menunjuk perusahaan baru untuk pembuatan obat Covid-19. Menyadur New York Times, mereka sudah menandatangi kontrak empat tahun dengan nilai Rp 5 triliun.
Perusahaan baru ini terletak di Richmond, Virgnia namun proses pembuatan obat generik Covid-19 ini akan dilakukan di luar negeri, yaitu China dan India.
"Ini adalah titik balik bersejarah dalam upaya Amerika untuk memproduksi farmasi dan rantai pasokan," ujar Peter Navarro, penasihat perdagangan Trump pada Senin (18/05/2020) malam.
Keputusan Donald Trump dalam menunjuk perusahaan baru menyisakan tanda tanya pada sejumlah kalangan.
Kontrak tersebut memiliki nilai yang sangat besar dan tentu saja, Amerika Serikat masih memiliki banyak perusahaan pembuat obat lainnya.
Namun, produsen yang beroperasi di Amerika Serikat umumnya membuat produk jadi menggunakan bahan baku yang diimpor dari tempat lain dan mereka memang tidak membuat bahan mentah.
Di sisi lain, China adalah pemasok global utama bahan baku yang digunakan dalam banyak obat umum, termasuk antibiotik seperti penisilin dan obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan aspirin.
Sedangkan India sempat disanjung oleh Donald Trump dalam Twitter pribadinya sebagai negara yang memilki pemimpin kuat dan jiwa kemanusiaan yang kuat.
Sanjungan ini diangkat oleh Trump karena India memberi izin ekspor obat malaria hydroxychloroquine, yang digemborkan sebagai obat corona paling mujarab versi Trump.
Baca Juga: Hits Health: Pengencer Darah untuk Obat Covid-19, Viral Cerita Diet Raissa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN