Suara.com - Sekretaris layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Amerika Serikat menganggap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) gagal dalam menangani pandemi Covid-19. Pihaknya menuntut perubahan pada WHO dan menuding badan itu tidak bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia di awal wabah.
Dilansir dari Aljazeera, Alex Azar mengatakan AS mendukung peninjauan independen setiap aspek dari respons WHO terhadap pandemi.
AS juga mengaku, masih menjaga serangannya terhadap badan kesehatan PBB atas dugaan kegagalannya menekan China agar lebih transparan tentang asal-usul wabah virus corona baru.
"Kita harus jujur tentang salah satu alasan utama wabah ini berputar di luar kendali," kata Sekretaris layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Alex Azar.
"Ada kegagalan dari organisasi ini dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia dan kegagalan itu menelan banyak korban jiwa," tambahnya.
Melansir dari USA Today, kritik Azar terhadap WHO datang ketika Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Partai Komunis China menyampaikan pidato melalui video kepada WHO yang tampaknya mengisyaratkan keinginan China untuk berpartisipasi dalam penyelidikan internasional yang dipimpin WHO tentang asal-usul pandemi.
China telah mendapat tekanan baru untuk bekerja sama dengan penyelidikan karena Uni Eropa, Rusia, Turki dan banyak negara Afrika untuk mendukung resolusi penyelidikan tentang bagaimana wabah itu dikelola.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (18/5/2020) bahwa ia akan meluncurkan evaluasi independen terhadap wabah Covid-19.
"Kita semua memiliki sesuatu untuk dipelajari dari pandemi. Setiap negara dan setiap organisasi harus memeriksa responsnya dan belajar dari pengalamannya. WHO berkomitmen untuk transparansi, akuntabilitas dan pembenahan berkelanjutan," kata Tedros seperti yang Suara.com lansir di Antara, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Kabur Dari Ruang Isolasi RS, Wanita Hamil Berstatus PDP Pulang ke Rumahnya
"Risiko tetap tinggi dan jalan panjang masih harus dilalui," kata Tedros lagi.
Sebuah resolusi yang dirancang oleh Uni Eropa menyerukan evaluasi independen terhadap kinerja WHO. Resolusi itu tampaknya telah memenangi dukungan konsensus di antara 194 negara bagian kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!