Suara.com - Perusahaan obat di Amerika Serikat melaporkan petunjuk pertama bahwa vaksin dapat melatih sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan virus corona.
Moderna mengatakan antibodi penawar ditemukan pada delapan orang pertama yang ambil bagian dalam uji coba keamanan vaksin mereka.
Mereka juga mengatakan, respons kekebalan pada peserta uji coba mirip dengan orang yang terinfeksi virus sebenarnya.
Uji coba yang lebih besar untuk melihat apakah vaksin benar-benar bisa melindungi dari infeksi diperkirakan akan dimulai pada bulan Juli.
Penelitian vaksin virus corona berlangsung dengan sangat cepat, dengan sekitar 80 kelompok penelitian di seluruh dunia mengerjakannya.
Moderna adalah perusahaan pertama yang menguji vaksin eksperimental, yang disebut mRNA-1273, pada manusia.
Vaksin ini adalah potongan kecil kode genetik virus corona, yang disuntikkan ke tubuh pasien.
Materi genetik itu tidak mampu menyebabkan infeksi atau gejala Covid-19, namun cukup untuk memicu respons sistem kekebalan tubuh.
Uji coba vaksin, yang dijalankan oleh lembaga pemerintah AS, Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular, menunjukkan bahwa vaksin itu menyebabkan produksi antibodi yang dapat memusnahkan virus corona.
Baca Juga: The New Neymar Masuk Radar Transfer Liverpool
Namun, tes untuk antibodi penawar ini baru dilakukan pada delapan, dari 45 orang yang mengikuti uji coba.
Para peserta uji coba mendapatkan vaksin dalam dosis rendah, menengah, atau tinggi. Dosis tertinggi dikaitkan dengan banyak efek samping.
Namun, Moderna mengatakan bahwa orang yang mendapatkan dosis terendah pun memiliki antibodi pada tingkat yang sama seperti yang ditemukan pada pasien yang pulih dari Covid-19.
Dan antibodi "secara signifikan melebihi" pasien yang pulih pada orang dengan dosis menengah.
Studi ini disebut uji coba fase 1 karena dirancang untuk menguji keamanan vaksin, bukan efektivitasnya.
Diperlukan uji coba dengan skala lebih besar untuk melihat apakah vaksin bisa melindungi khalayak dari virus. Namun, percobaan pada tikus menunjukkan vaksin ini dapat mencegah replikasi virus di paru-paru.
Berita Terkait
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Sejarah Terukir! Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di PBB, Apa Kata Dunia?
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
-
Profil Glory Lamria, Disorot Terima Fasilitas Mewah Saat Sambut Prabowo di Amerika
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'