Suara.com - Pasien virus corona di Kota Batam tembus ratusan orang. Terhitung sejak Selasa (19/5/2020), sudah ada 107 orang yang terkonfirmasi positif Corona.
Wali Kota Batam HM Rudi menyebut 107 orang itu merupakan penjumlahan dari 78 orang warga Batam dan 29 orang anak buah kapal (ABK) KM Kelud yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang. Secara keseluruhan, ABK KM Kelud sudah dinyatakan sembuh.
“Angka ini sudah besar sekali, yang sembuh sudah 58 orang, yang meninggal 8 orang, dan dirawat 41 orang,” ujar Rudi di Engku Putri saat menerima bantuan dari BNI dan Jasa Raharja, Rabu (20/5/2020).
Penambahan pasien positif Corona ini bukan mengenai persoalan bantuan paket sembako, tetapi karena warga Batam tidak disiplin untuk mengikuti protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
“Sembako sudah dikasih, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak makan, karena dari awal sudah sampaikan sudah dihitung yang tak mampu kita bantu,” katanya.
Bahkan kata Rudi berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, dalam 2-3 hari ke depan jumlah pasien positif Covid-19 akan bertambah.
Hal ini karena beberapa warga telah rapid test hasilnya reaktif, dan sampel swab tenggorokan mereka sedang diperiksa.
“Kemungkinan bertambah lagi,” katanya.
Padahal dua atau tiga minggu lalu, jumlah pasien positif Covid-19 di Batam masih berada pada angka 30-an orang. Pihaknya cukup menyesalkan karena masih ada warga yang tidak disiplin.
Baca Juga: Pasien Positif Corona di Batam Terus Bertambah, Wali Kota Salahkan Warga
“Masih ada yang saklek, perlu buat kegiatan, karena itu urusan dengan Allah, saya juga tahu pak/ibu, tapi perlu kita ingat juga, tugas kita juga membuat sehat orang,” jelas Rudi.
Rudi kembali menekankan bahwa pemakaian masker itu sangat penting, untuk memutus mara rantai penyebaran Covid-19 ini. Karena berdasarkan studi, 60 persen pencegahan dilakukan dengan penggunaan masker.
“Pakai masker itu mencegah orang menularkan, ataupun tertular,“ kata dia.
Rudi meminta semua pihak untuk membantu tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, karena persoalan ini tidak bisa ditangani oleh satu pihak.
“Jika tidak demikian, persoalan Covid-19 ini tidak selesai,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf