Suara.com - Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera menyatakan perlu peninjauan ulang program KTP elektronik atau e-KTP sebagai sentral data masyarakat.
Hal itu disampaikannya sebagai langkah antisipasi terjadinya kebocoran data sebagaimana yang dialami oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), lantaran identitas berupa nomor induk kependudukan (NIK), kartu keluarga (KK) dari daftar pemilih tetap (DPT) berhasil diretas.
"Kejadian ini dapat menjadi dasar untuk meninjau ulang program e-KTP kita yang sentralistis dan berpotensi mendatangkan bencana nasional," kata Mardani saat dihubungi pada Jumat (22/5/2020).
Ia menilai, peristiwa kebocoran data milik KPU harus dijadikan momentum untuk membuat sistem keamanan data yang basis utamanya berada di daerah.
"Dan back up-nya nasional. Bukan sebaliknya," ujar Mardani.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS itu meminta agar dilakukan audit menyeluruh sistem keamanan menyusul kebocoran data milik KPU yang berhasil diretas. Mardani mengatakan, data merupakan suatu hal yang bernilai dan berharga. Sebab itu kerahasiaannya harus bisa terjamin.
Dengan bocornya jutaan data, justru menjadi tanda tanya tersendiri bagi sistem keamanan di lingkup pemerintahan.
"Pertama jika benar ini menyedihkan. Data itu mahal. Dan kredibilitas kita bisa dipertanyakan saat data kita bocor," kata Mardani saat dihubungi Suara.com, Jumat (22/5/2020).
Karena itu, Mardani memandang menjadi wajar apabila semua yang terkait dengan sistem keamanan serta tekonologi dan informasi harus diaudit ulang
Baca Juga: 2,3 Juta Data Bocor di Pasar Gelap Milik KPU?
"Kedua, sistem keamanan data kita perlu diaudit ulang. Apapun yang berhubungan dengan IT harus selalu berpikir keamanan data," ujarnya.
Berita Terkait
-
2,3 Juta Data Penduduk di KPU Diduga Bocor, Ini Kata Menkominfo
-
Jutaan Data Warga di KPU Diduga Bocor, PKS Minta Audit Sistem Keamanan
-
Data Pemilih KPU Dikabarkan Dibajak, Perlukah Mengganti Metodenya?
-
Data KPU Diduga Bocor, Pengamat Sebut Bukti Kemanan Siber Indonesia Lemah
-
Jutaan Data KPU Bocor, Begini Kata Kaspersky
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili